Salin Artikel

Di Kupang, AHY Sebut Kesejahteraan Rakyat, Kemunduran Demokrasi, dan Penegakan Hukum Masalah Utama RI

Saat bertemu dengan para mahasiswa, dosen dan civitas akademika serta Rektor Unika Widya Mandiri Kupang, AHY dalam kapasitas sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute.

Dalam kuliah umum bertema "Mempersiapkan Generasi Unggul Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045", AHY menyebut dunia sedang dalam kondisi yang tidak baik.

"Termasuk juga Indonesia juga dalam kondisi yang tidak baik-baik saja," ujar AHY, yang mengaku baru pertama kali memberikan materi di NTT.

AHY menyebut, dua tahun dunia dan Indonesia menderita akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada ekonomi, pemutusan hubungan kerja, kemiskinan, dan pengangguran yang meningkat.

Perang Ukraina-Rusia, kata dia, juga mengakibatkan krisis pangan dan energi.

Namun, menurut AHY, ada tiga masalah utama yang sedang dihadapi Indonesia saat ini.

Yakni, masalah ekonomi dan kesejahteraan rakyat, demokrasi dan kebebasan sipil, serta keadilan dan penegakan hukum.

Untuk ekonomi, ruang fiskal Indonesia terbatas sebab dilanda pandemi.

Apalagi, ruang yang terbatas tersebut semakin dipersulit akibat salah prioritas dalam pembangunan.

Padahal menurutnya, keuangan dalam negeri saat ini sangat terbatas sehingga bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih utama. Misalnya, kesejahteraan rakyat. 

"Itu tentunya berdampak pada peningkatan inflasi, daya beli masyarakat lemah dan usaha mikro kecil menengah terpukul," ungkap dia.

Selanjutnya, untuk kemunduran demokrasi dan kebebasan sipil, Indonesia sebagai negara demokratis, harus mampu mempertahankan kualitas demokrasinya agar tidak mundur.

Sementara saat ini, nilai AHY, demokrasi di Indonesia sedang mengalami kemunduran. Penyebab kemunduran demokrasi, kata dia, adalah politik uang, politik identitas, dan politik fitnah.

Menurut AHY, demokrasi berlaku bagi semua warga negara. Bukan saja yang memiliki kekuasaan, tetapi seluruh masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama. Termasuk bisa menyampaikan pendapat.  

Permasalahan ketiga yang disinggung AHY adalah keadilan dan penegakan hukum.

Menurutnya, masih terdapat hukum yang tebang pilih. Tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Ia menegaskan, sebagai generasi muda, mahasiswa harus berani menyuarakan kebenaran dan keadilan.

"Karena apabila tidak, maka masyarakat hanya akan hidup terintimidasi di negerinya sendiri," ujar dia.

Dia mengatakan, generasi muda harus memiliki semangat untuk mengubah tantangan-tantangan tersebut menjadi peluang.

Dirinya menyampaikan, generasi muda harus mencontoh para pahlawan terdahulu. Sebab, para founding father juga berjuang memerdekakan Indonesia pada masa mudanya.

Dengan memanfaatkan kemajuan zaman seperti artificial intelligent, robotic, mesin learning, dan segalanya berkaitan dengan revolusi 4.0, untuk meningkatkan keterampilan agar menjadi generasi unggul.

"Kalau kalah berkompetisi dengan teknologi, bagaimana ke depannya? Saatnya anak muda menjadi motor penggerak perubahan dan perbaikan untuk bangsa yang lebih hebat. Kita semua punya kesempatan," ujar dia.

AHY mendorong generasi muda untuk mampu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yakni aman dan damai, adil dan sejahtera, maju dan mendunia.

AHY pun mengajak seluruh mahasiswa optimistis dan memiliki keyakinan, apabila mempersiapkan diri dengan baik dan melakukan hal-hal yang tidak biasa, maka tantangan tersebut dapat dihadapi.

Sehingga, dapat membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan bisa bersaing dengan negara lainnya di dunia.

Untuk diketahui, AHY bersama istri Annisa Pohan dan sejumlah Pengurus Pusat Partai Demokrat, berada di Kota Kupang selama dua hari.

Rencananya, pada Rabu (7/12/2022) besok, AHY dijadwalkan akan melantik para Ketua DPC Partai Demokrat se-Provinsi NTT. 

https://regional.kompas.com/read/2022/12/07/095140278/di-kupang-ahy-sebut-kesejahteraan-rakyat-kemunduran-demokrasi-dan-penegakan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke