Salin Artikel

Warga Batam Keluhkan Langkanya STB, Ingin Beli via Online Khawatir Palsu

BATAM, KOMPAS.com – Masyarakat Batam mengeluhkan langkanya Set Top Box (STB). Mereka sudah mencari ke berbagai tempat, tetapi STB kosong. 

Langkanya STB terjadi sejak Analog Switch Off (ASO) diberlakukan di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12/2022). 

"Semua toko elektronik mulai dari dekat rumah hingga Nagoya udah cari, tapi tidak ada," kata Nita (34) saat ditemui di kediamannya, Rabu (7/12/2022).

Nita yang tinggal di Batuaji Batam ini mengaku, sebelum ASO diberlakukan, STB sudah sulit didapat di Batam.

“Palingan beli online, namun begitu datang, antenanya juga tidak bisa dipergunakan, karena hanya bisa menangkap beberapa saluran digital saja,” imbuh Nita.

Nita menilai, Pemerintah tidak siap dalam merealisasikan program mereka bagi masyarakat yang terdampak, terutama dalam ketersediaan STB. 

Terlebih lagi, kini masyarakat juga tidak memiliki pedoman untuk mendapatkan STB, yang dinilai sesuai dengan kualifikasi Kemenkominfo RI.

"Mau beli online takutnya palsu. Pedoman untuk membeli online juga kurang sosialisasinya. Seperti tidak siap dalam menjalankan sebuah program baru," tegas Nita.

Secara terpisah, Nando (41), salah satu warga Botania Batam Center, juga mengeluhkan hal senada, terutama di saat perhelatan Piala Dunia yang berlangsung saat ini.

Untuk dapat menikmati pertandingan Piala Dunia, Nando mengaku sering mencari lokasi nonton bareng (nobar).

"Sekarang mau nonton Piala Dunia harus keluar rumah. Di rumah udah enggak bisa lagi. Tapi bukan itu masalahnya, STB ini kenapa sulit sekali dicari," ungkap Nando kecewa.

Apalagi saat ini keluarga di rumahnya mulai bosan tidak adanya hiburan.

"Anak saya paling kecil itu masih senang menonton TV. Jadi dia sering bosan di rumah dan sering nangis karena gak ada kartun favoritnya," papar Nando.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kepri, Hasan, membenarkan adanya kelangkaan STB di beberapa lokasi pasar elektronik di Batam.

Saat ini pihaknya tengah berusaha mendorong Asosiasi dan perusahaan terkait, dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepri, guna penyediaan STB di Batam.

"Tim kami sudah cek di kawasan Nagoya dan Botania, memang kosong. Kami sedang koordinasi, khususnya kepada Polytron," kata Hasan melalui telepon, Rabu (7/12/2022).

Pembahasan ini bahkan sudah melakukan pertemuan secara daring dan memprediksi kekosongan STB akan segera teratasi.

"Mereka segera follow up, mengecek distribusi di Kepri khusus Batam, kita tunggu dalam waktu dekat ini, masalah ini bisa diselesaikan," pungkas Hasan.

Secara terpisah, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepri Henki Muhari menyebutkan, pihaknya bekerjasama dengan 48 perusahaan untuk penyediaan STB.

"Kalau sekarang kosong mereka butuh waktu untuk menyalurkan itu (STB) ke daerah yang terkena ASO (Analog Switc Off)," kata Henky.

Dirinya menyarankan masyarakat agar membeli STB melalui online jika stok di daerah kosong. Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo untuk segera memasarkan alat tersebut.

"Kalau di online itu banyak dan harganya lebih murah, sekitar Rp 200.000-an. Kalau untuk di Batam nanti kita cek lagi. Kita akan koordinasi dengan teman-teman di Batam," papar Henky.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/07/073835778/warga-batam-keluhkan-langkanya-stb-ingin-beli-via-online-khawatir-palsu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke