Salin Artikel

Penjual STB di Semarang Diserbu Pembeli, Pedagang: Sudah kayak Antrean Minyak Goreng

SEMARANG, KOMPAS.com - Analog Switch Off (ASO) atau perpindahan siaran tv analog ke digital tahap II dimulai (2/12/2022) di sejumlah daerah, termasuk Semarang dan sekitarnya.

Menghadapi kebijakan itu, masyarakat berbondong-bondong mencari set top box (STB) untuk beralih ke siaran digital, tanpa harus membeli televisi baru.

“Setelah diputus tayangan analognya, Sabtu-Minggu kemarin toko jadi ramai banget. Kerekam CCTV sudah kayak antrean minyak goreng di sini,” beber Yusa, staf pegawai di Toko Atlanta, kepada Kompas.com, pada Senin (5/12/2022).

Pada tanggal 3-4 Desember lalu, sederet toko elektronik di Jalan MT Haryono, Semarang, mengaku dibanjiri calon pembeli yang menyerbu untuk mendapatkan STB.

Bahkan, Yusa harus menolak calon pembeli dan memberitahukan di depan tokonya sebelum mereka masuk bahwa stok telah habis pada akhir pekan lalu.

Lebih dari 50 unit STB terjual per hari di akhir pekan lalu.

“Bisa ikut pre-order, tapi kami tetap enggak bisa mastiin dia (calon pembeli) bakal dapat STB-nya kapan,” ujar Yusa.

Saat Kompas.com tiba pada pukul 15.00 WIB pun stok hari itu sudah terjual. Disebutkan bahwa setiap hari stok siap jual sekitar 10-20 barang saja.

Sementara yang mencari STB sampai puluhan orang.

“Sebelum siaran diputus harga Rp 150.000-Rp 250.000, sekarang sampai Rp 400.000 pun ada tergantung merek,” ujar dia.


Menilik toko lain, pemilik Toko Wijaya Listrik, Andi, mengaku sudah tak menjual STB lantaran stok di tokonya sudah habis pada akhir pekan lalu.

Pegawai Toko Global Elektronik di deretan yang sama pun senada soal ini.

Stok di tokonya telah habis dan harus melakukan pre-order bagi yang ingin membeli STB.

Sunarti, warga Pedurungan Semarang yang datang ke Toko Atlanta bersama suaminya, harus keluar dengan tangan kosong lantaran tak kebagian STB.

“Carinya STB, di sini enggak dapat ya kami muter ke toko lainnya sampai dapat,” ujar dia.

Amalia, warga Ungaran, mengurungkan niat untuk membeli STB saat ini mengingat stok langka dan harga melejit ketimbang sebelum ASO.

“Langka banget, daerah Ungaran habis semua stoknya, harga pun melejit sampai Rp 350.000, padahal sebelumnya (sebelum ASO) Rp 190.000,” kata dia.

Alif, mahasiswa Udinus, memilih membeli STB secara online melihat harga di pasaran sekitar Semarang mahal dan terbatas.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/06/081640978/penjual-stb-di-semarang-diserbu-pembeli-pedagang-sudah-kayak-antrean-minyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke