Salin Artikel

Kesaksian Sobri, Penemu Sandaran Kursi dari Helikopter Polri yang Hilang Kontak di Belitung Timur: Cuaca Waktu Itu Sangat Buruk

KOMPAS.com - Helikopter milik Badan Pertahanan dan Keamanan (Baharkam) Polri hilang kontak di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (27/11/2022).

Di hari yang sama, Sobri (42), nelayan asal Desa Baru, Manggar, Belitung Timur, menemukan tiga buah sandaran kursi diduga milik helikopter Polri yang hilang kontak. Benda berwarna biru itu terdapat tulisan "Polisi Udara".

Saat menemukan sandaran kursi tersebut, Sobri sedang mencari ikan di laut Bukulimau.

"Ditemukan sekitar pukul dua siang. Tadi malam saya bawa, diperiksa Polairud katanya benar dari helikopter," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.

Ketika Sobri menemukan sandaran kursi itu, kondisi cuaca baru selesai hujan. Sebelumnya, sekitar tengah hari, hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di lautan.

Sewaktu ditemukan, sandaran kursi tersebut mengapung di dekat kapalnya. Menurut Sobri, ia juga melihat sejumlah barang lain, tetapi jaraknya jauh dari kapalnya.

"Jadi saya hanya ambil kursi itu saja karena kebetulan jangkauannya dekat, mana saya diburu cuaca buruk, jadi langsung pergi," ucapnya, dikutip dari Tribunnews.

Sobri lantas membawa sandaran kursi itu ke rumahnya. Namun, Sobri tidak mengetahui adanya peristiwa helikopter hilang kontak di perairan Belitung Timur. Ia juga tidak menyadari ada tulisan "Polisi Udara" di sandaran kursi tersebut.

Begitu mengetahui kabar mengenai helikopter hilang kontak, ia langsung memberikan informasi tentang benda yang ia temukan ke Bhabinkamtibmas.

"Sudah ada informasi di grup WA, terus saya ke dapur rumah, lihat kursi itu ada tulisan Polisi Udara, terus saya kasih informasi," ungkapnya.

Sobri mengatakan, sebelum menemukan sandaran kursi itu, ia sempat melihat helikopter berwarna biru terbang rendah.

"Cuaca waktu itu sangat buruk, saya lihat jelas sekali terbangnya rendah di hadapan kapal saya. Terus saya ngangkat jangkar, sudah tidak tahu lagi," tuturnya.

Dia mengaku tidak mendengar sesuatu yang aneh saat helikopter terbang itu rendah.

"Tidak ada yang aneh. Ya karena cuaca buruk, jadi aku buru-buru untuk pulang," jelasnya.

Sebelum hilang kontak, helikopter Polri dengan nomor registrasi NBO 105/P-1103 itu terbang beriringan dengan helikopter NBO 105/P-1113. Helikopter P-1103 berada di depan P-1113.

Dua helikopter milik Baharkam Polri tersebut terbang dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan tujuan Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu. Kedua helikopter terbang dari Pangakalan Bun sekitar pukul 11.00 WIB.

Sebagai informasi, dua helikopter itu menjalani tugas perbantuan atau BKO di Pangkalan Bun.

Pada posisi radial 097 37 NM dari TPN VOR, P-1113 memutuskan untuk deviasi ke kanan menghindari cuaca buruk, sedangkan P-1103 memutuskan tetap berada di jalur normal.

Setelah berupaya menghindari cuaca buruk, kru helikopter P-1113 berusaha menghubungi kru P-1103, tetapi tidak ada jawaban.

Petugas Airnav yang dihubungi P-1113 juga tidak menerima kabar keberadaan P-1103, sehingga P-1103 dinyatakan hilang kontak di wilayah Pulau Bukulimau, Belitung Timur.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bangka Belitung Kombes Maladi menuturkan, helikopter NBO 105/P-1113 terkonfirmasi sudah mendarat di Tanjung Pandan, Belitung.

"Rencananya, dari Tanjung Pandan akan melaksanakan penerbangan ke Jakarta. Kembali ke Mako Ditpoludara," terangnya.

Maladi menjelaskan, helikopter Polri yang hilang kontak tersebut tersebut berisi empat personel, yakni AKP Arif Rahman Saleh (Capt), Briptu Lasminto, Aipda Joko M, dan Bripda Anam.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur | Editor: Khairina, David Oliver Purba)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Nelayan Manggar Lihat Helikopter Terbang Rendah Sebelum Temukan 3 Kursi Mengapung di Laut

https://regional.kompas.com/read/2022/11/28/153500878/kesaksian-sobri-penemu-sandaran-kursi-dari-helikopter-polri-yang-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke