Kecelakaan terjadi saat bus melewati tanjakan dan diduga karena tak kuat, bus tersebut mundur dan terguling di area persawahan.
Sebelum kecelakaan terjadi, para rombongan yang didominasi perempuan tersebut baru pulang dari tilik (menjenguk) bayi.
Mereka adalah warga Dusun Bendungan yang tersebar di RT 2, RT 3 dan RT 4. Serta warga dari Dusun Sambeng.
Para rombongan tilik bayi yang berjumlah 36 orang itu berangkat dari rumah mereka dengan mengendarai minibus KSU Panca Tunggal dengan nomor polisi AD 1684 BG.
Bus tersebut dikendarai WA (44). Usai tilik bayi, mereka pun beranjak pulang dari arah Gunung Pegat menuju Desa Kulonrejo, kecamatan Nguntoronadi.
Rombongan pun melewati tanjakan dan sebagian penumpang inisiatif turun lalu jalan kaki.
Namun bus yang dikemudikan WA tersebut tak kuat menanjak dan pengemudi pun berinisiatif menarik rem tangan.
Tapi bus tetap berjalan mundur tak terkendali, karena kondisi ruas jalan berupa cor beton yang licin. Tak pelak, bis pun terperosok ke kanan lalu terguling di kolam area persawahan milik warga.
Sopir minibus, WA mengaku saat peristiwa tragis itu terjadi posisi bus akan menanjak melintasi dengan kondisi jalanan licin
"Udah hampir sampai sebenarnya. Saya hand rem, malah mlorot," kata dia dikutip dari TribunSolo.com.
Akibat kecelakaan tersebut, WA mengaku sakit di bagian lengan kanan dan kondisinya sadar.
Menurutnya saat kecelakaan terjadi, ia membawa 25 penumpang. Namun dari hasil penyelidikan, bus tersebut membawa 36 penumpang padahal tempat duduk yang tersedia hanya 18.
WA sendiri mengaku sering melewati lokasi tersebut.
"Saya sering nyopir dan lewat situ," ujar dia.
Kecelakaan tersebut menewaskan delapan penumpang yang semuanya berasal dari Dusun Bendungan, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
Delapan korban tersebut antara lain Darmi (62), Sugiyatmi (37), Paikem (81), Marinah (72), Jiyem (53), Warsiyem (68), Sumirah (62) dan Sri Suwarmi (46).
Sementara 20 penumpang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS Hermina Wonogiri.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan, kecelakaan minibus yang mengangkut puluhan penumpang tersebut diduga karena tak kuat menanjak.
"Kemudian minibus itu terperosok ke kolam milik warga," jelas Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).
Ia membenarkan dari pendataan yang dilakukan, ada delapan orang yang meninggal dunia dan 20 penumpang lainnya mengalami luka ringan.
Salah satu penumpang yang selamat adalah Dania Khanza, bayi 18 bulan yang ikut dalam rombongan bersama sang nenek.
Dani selamat dan tak ditemukan luka di tubuhnya. Sementara sang nenek juga selamat walau harus dirawat di RS Hermina karena sakit di bagian punggung.
"Saya langsung ke lokasi kejadian, kabarnya sudah dibawa ke rumah sakit semua, saya langsung putar balik kesini (RS Hermina)," jelas ibu bayi Adiva, Putri Noviatasari (25).
Menurutnya di lokasi kejadian anaknya sempat menangis, namun setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, tak ada luka sedikitpun di badan anaknya.
Dia juga mendapat informasi bahwa bus itu tak kuat saat menanjak sebelum akhirnya mengalami kecelakaan.
Kondisi jalan di lokasi kejadian, kata dia, merupakan tanjakan yang cukup curam. Saat itu ada juga rombongan yang memilih berjalan kaki saat bus itu akan menanjak
"Ibu dan anak saya duduknya di depan sebelah kiri. Waktu itu tidak turun (untuk jalan kaki)," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Dita Angga Rusiana), Tribun Solo
https://regional.kompas.com/read/2022/11/22/140400478/tilik-bayi-di-wonogiri-berujung-duka-8-orang-tewas-saat-bus-terguling-di