Salin Artikel

Cerita Sasti Hasilkan Cuan dari Olah Rempah-rempah Jadi 55 Jenis Minuman Milenial

Karena itu, Prasasti Pratma Keswari membuat terobosan untuk membuat minuman dari rempah-rempah untuk mendekatkannya ke generasi Z. Usahanya bahkan berbuah cuan di saat pandemi.

Siang Itu, rumah Sasti (40), sapaan akrabnya, warga Sibak, Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo kedapatan banyak remaja putri berkumpul menikmati minuman rempah.

Kaum milenial ini benar-benar menyempatkan waktu untuk berburu minuman rempah yang segar dan menyehatkan buatan Sasti.

Beberapa berargumen, minuman rempah lebih baik dari obat-obatan kimia, karena minim dari bahan yang berbahaya.

Terlebih dewasa ini marak kabar obat kimia yang memiliki residu atau efek samping berbahaya, khususnya obat sirup yang kabarnya memicu gagal ginjal. Efek obat kimia ini yang kemudian menggiring mereka untuk mencoba alternatif pengobatan lain.

Menikmati minuman rempah juga tidak perlu menunggu kondisi badan sakit. sebab rempah sejatinya penangkal atau meningkatkan daya tahan tubuh, ketika diramu atau diracik dengan komposisi yang benar dan tepat. Minuman rempah mampu memunculkan sensasi kehangatan di badan.

Sebagian dari mereka juga mengaku lama tidak mengonsumsi obat-obatan kimia. Mereka mencoba membiasakan diri hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga dan mengkonsumsi minuman herbal.

Gayung bersambut, Sasti dengan ide kreatifnya meramu dan menciptakan minuman rempah-rempah kekinian menjadi semacam tempat rujukan.

Sasti mengungkapkan, ketika awal pandemi Covid-19, minuman rempah produksinya sempat viral dan kebanjiran order.

Khususnya yang dibuat dengan jahe merah. Seiring perjalanan waktu, ia terus mencoba mengombinasikan beberapa jenis rempah dengan literasi kandungan dan manfaatnya bagi kesehatan manusia.

"Saat ini sudah ada sekitar 55 macam minuman rempah varian rasa. Semuanya kita buat otodidak dengan menggabungkan sejumlah rempah-rempah yang ada," ungkapnya, Minggu (20/11/2022) di kedai miliknya.

Menurutnya, minuman rempah produksinya tidak jauh berbeda dengan minuman herbal. Ketersediaan bahan baku juga melimpah di Purworejo yang memang dikenal sebagai penghasil rempah di Jawa Tengah bahkan di Indonesia. Jenis empon-empon paling banyak, ada jahe, temulawak, dan banyak lainnya.

Kendati demikian, sejauh ini yang lebih banyak dikenal hanya Wedang Uwuh. Ya, satu resep itu saja dan rata-rata penikmat kebanyakan adalah orang-orang tua.

Hal itu kemudian memotivasi Sasti untuk coba membuat minuman rempah yang disukai kalangan milenial. Kombinasi beberapa bahan menjadi minuman segar berhasil dilakukan.

"Saya berusaha meracik rempah-rempah yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Kita ciptakan varian rasa dan kemasan yang disukai generasi milenial, varian yang kita buat jauh dari kesan Jamu, karena generasi milenial sangat jarang yang suka jamu," kata dia

Kaum milenial kurang begitu suka dengan jamu. Mereka juga suka dengan tempat yang nyaman untuk kongkow bersama.

Maka Sasti membuat kedai outdoor di halaman rumahnya dan buka setiap hari mulai pukul 08.00- 23.00. Minuman rempah buatannya juga bisa dipesan secara online melalui aplikasi Grab dan Gojek.

"Setiap hari pasti ada pesanan online, yang offline datang langsung kesini juga banyak, biasanya di jam-jam istirahat atau hari libur, mereka remaja sekolah atau anak pondok pesantren, pesanan juga kadang datang dari pasien rumah sakit," ujarnya.

Di antara 55 varian minuman rempah yang sudah berhasil diciptakan, ada dua menu spesial yang menjadi andalan kaum milenial, yakni wedang tahan korona (Wetakor) dan wedang sehat ala Jokowi (Wedajok).

Kedua minuman ini diracik dengan perpaduan rempah temulawak, kunir, jahe, sereh, jeruk nipis, gula jawa serta bahan rahasia lainnya.

Harga yang satu kemasan minuman rempah milenial hanya dihargai Rp 10.000. Dalam sehari sasti dapat menjual hingga 20-30 kemasan minuman rempah komplit.

"Rempahnya lebih komplet, kita dulu temukan racikan itu saat pandemi lagi naik-naiknya. pelanggan sekarang tidak hanya dari Purworejo saja, ada yang dari luar kota, mereka bisa pesan bahan siap seduh," ucapnya.

Salah satu pembeli, Agung Prasetyo, 22, mengaku baru kali pertama menikmati minuman rempah namun tidak seperti jamu. Ia menyebut minuman ini sangat cocok baginya dan kalangan milenial yang memang tidak suka jamu.

"Sangat beda dengan jamu yang pernah saya coba, setelah minum itu khasiatnya lebih terasa, badan jadi hangat dan segar," ungkapnya.

Dikatakan, ia tahu olahan minuman rempah ini dari sosial media, produk rempah-rempah milik Sasti banyak dijumpai di platform sosial media instagram @miss_rempah.

"Kemasannya menarik, jauh dari kesan Jamu. Harganya juga sangat ramah di kantong, dan yang penting menyehatkan, saya menyebut inilah cara nikmat untuk sehat," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/20/144837178/cerita-sasti-hasilkan-cuan-dari-olah-rempah-rempah-jadi-55-jenis-minuman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke