Informasi yang dihimpun Kompas.com, Sabtu (19/11/2022), longsor terjadi di tiga titik, tanah dan kayu menutup badan jalan sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
Kondisi tersebut sempat berakibat pada kemacetan sepanjang 3 kilometer.
Kepala Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Azwanil Fakri mengatakan, pada Sabtu sore, jalan tersebut sedang dibersihkan dan kemacetan mulai terurai.
“Pemkab Aceh Tamiang sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum, guna menurunkan alat berat, mengeruk lumpur dan menimbun material supaya arus lalin bisa kembali lancar. Ini sedang dikerjakan di lapangan,” kata Azwanil.
Lebih lanjut Azwanil mengatakan, Pemkab Aceh Tamiang sudah menyurati Balai Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbaiki jalan nasional yang rusak akibat banjir dua pekan lalu.
“Pemkab akan mengusulkan ke balai jalan dan jembatan supaya badan jalan nasional yang terendam banjir kemarin dapat ditinggikan. Jadi, kita sudah lakukan langkah-langkah untuk membuka akses jalan antara Aceh dan Medan. Alhamdulillah mulai lancar,” terangnya.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali yang dihubungi lewat telepon mengatakan, petugas lalu lintas siaga di lokasi untuk menerapkan sistem buka dan tutup jalan.
“Agar terurai kemacetan dan akses bisa perlahan normal setelah tanah yang menimbun badan jalan dibersihkan,” pungkasnya.
Sepekan terakhir, kawasan ini menjadi viral karena penuh lumpur. Pada dua hari terakhir longsor berkali-kali terjadi dan menutup badan jalan.
Sehingga kemacetan akses jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara itu sangat parah.
Sekadar diketahui, banjir melanda Aceh Tamiang sejak 1-15 November 2022. Banjir ini salah satu terparah sepanjang lima tahun terakhir di kabupaten itu. Satu orang korban tewas dan ribuan orang terpaksa mengungsi saat banjir terjadi.
https://regional.kompas.com/read/2022/11/19/185140378/longsor-tutup-badan-jalan-jalur-aceh-sumut-macet-parah