Salin Artikel

Masuki Hari Ke-4, Pencarian Warga Kupang yang Terseret Banjir Diperluas ke Muara

Kepala SAR Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan, dalam pencarian hari ke-4, pihaknya membagi tugas menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama, lanjut Putu, melaksanakan penyisiran dari lokasi Adrohanis terseret banjir, menuju bendungan setempat.

Kemudian, kelompok kedua mencari dari bendungan menuju ke muara.

"Kelompok yang ketiga melaksanakan penyisiran dari muara, hingga sepanjang pantai," ujar Putu di Kupang, Kamis (17/11/2022).

Pencarian hari keempat dimulai pukul 06.45 Wita hingga 16.30 Wita. Namun, hasilnya masih nihil.

Menurut Putu, pencarian dihentikan lebih awal karena cuaca mulai mendung.

Apalagi, kata Putu, di lokasi sekitar pencarian, tim SAR kesulitan karena tidak ada sinyal ponsel.

"Memang kendala di lapangan, jaringan Telkomsel tidak terjangkau," ungkap Putu.

Sehingga, pencarian akan dilanjutkan pada Jumat (18/11/2022) pukul 06.00 Wita.

"Kita berharap, korban bisa segera ditemukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Adrohanis Malafu (43) dan Tersia Teti (42), pasangan suami istri asal Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terseret banjir di Sungai Sumlili.

Sang istri Tersia ditemukan tewas. Sedangkan suaminya hilang hingga saat ini.

"Kejadiannya kemarin sore, sekitar pukul 15.00 Wita, saat mereka menyeberang Kali Sumlili yang sedang banjir," kata Camat Fatuleu Barat Kandidus Neno, kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/11/17/210957878/masuki-hari-ke-4-pencarian-warga-kupang-yang-terseret-banjir-diperluas-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke