Salin Artikel

Pemkot Medan dan Kementerian PUPR Berkolaborasi Atasi Banjir Rob dan Kemiskinan Ekstrem di Belawan

“Dukungan total Pemerintah Kota (Pemko) Medan pada pembangunan prasarana pengendalian banjir rob di Belawan yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Sumatera II,” ungkap Bobby Nasution dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Hal tersebut disampaikan oleh Bobby Nasution saat menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Rob Belawan Tahun Anggaran 2022 di Kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional I, Jalan Lingkar Pelabuhan Belawan akhir Oktober 2022 lalu.

Bobby berharap, pembangunan tanggul rob tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan.

“Sisa masa pelaksanaan efektif hanya tersisa dua bulan lagi hingga Desember 2022. Oleh karena itu harus melaksanakan percepatan pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi lebih intens dengan pihak-pihak terkait,” ujar Bobby.

Sebagai informasi, Kepala BWS Sumatera II Muhammad Firman mengungkapkan progres pembangunan tanggul rob di Zona A yang berlokasi di Kelurahan Belawan I telah mencapai 25 persen.

Ditargetkan pembangunan tanggul rob di Zona A akan selesai pada Desember 2022. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembangunan tanggul di zona B, C, dan D, serta pembangunan rumah pompa.

Sayangnya, pembangunan tersebut sempat mengalami kendala pada jaringan utilitas baik kabel maupun pipa persoalan lahan.

Karenanya, BWS Sumatera II berharap pihak dengan jaringan utilitas dapat melakukan penanganan.

PT Pelindo sebagai pemilik lahan yang terkena pembangunan tanggul rob juga diharapkan dapat segera bergegas, sehingga pembangunan tanggul rob dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Menanggapi persoalan tersebut, Bobby berharap semua pihak dapat mendukung percepatan pembangunan tanggul rob di zona A agar dapat selesai sesuai dengan target.

“Jika pembangunan tanggul rob di zona A selesai, tentunya dapat menjadi motivasi sekaligus sosialisasi bagi warga yang bermukim di Zona B, C dan D guna mendukung pembangunan tanggul rob yang dilakukan.

"Untuk itu, saya mengharapkan dukungan semua yang hadir dalam rapat ini, sehingga pembangunan yang dilakukan berjalan lancar dan sesuai target yang ditetapkan,” kata Bobby.

Bobby juga berterima kasih kepada Kementerian PUPR karena telah mengambil alih pembangunan tanggul di zona C. Ia berharap penataan dapat berjalan dengan lancar.

Di samping itu, lanjut Bobby, pihaknya telah menganggarkan dan mendesain rumah panggung, seperti di Tanjung Pinang untuk kawasan tersebut.

“Kami berharap agar desain ini dapat digunakan untuk kawasan di zona A yang hanya terdapat 17 rumah. Kami juga telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Regional I PT Pelindo Yarham Harid didampingi Direktur Teknik Subholding PT Pelindo Multi Terminal Prakosa Hadi Takariyanto mengatakan, pihaknya siap mendukung kegiatan tersebut, termasuk dalam menyelesaikan masalah lahan.

Dukungan juga disampaikan oleh Asisten Intelijen Komandan Lantamal (Asintel Danlantamal) I Belawan Kol Dafris yang hadir dalam rapat koordinasi bersama Danyon Marhanlan I Belawan Letnan Kolonel (Letkol) Mar Indra Fauzi Umar, Manager Maintenance PT Telkom Medan Sumedi Abdillah, serta Kepala Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Belawan Muhammad Idham Nasution.

Untuk diketahui, Bobby menerima kunjungan dari Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra di rumah dinas Pemkot Medan.

Dalam pertemuan itu, Rachman Arief memaparkan mengenai permasalahan terintegrasi kawasan Belawan yang terbagi ke dalam empat zona, yakni zona A yang berada di Kelurahan Belawan I yang berfokus pada perlindungan fasilitas strategis melalui program tanggul 378 meter dan parapet 598 meter, dua pintu pompa, dan 1 polder serta 920 meter collector drain.

Zona B yang berada di Kelurahan Belawan I dan Belawan II berfokus pada luapan banjir rob dari arah Sungai Belawan ke arah Kelurahan Belawan I, yakni seluas 24,5 hektar yang direncanakan akan ditahan dengan pembangunan tanggul sheet pile sepanjang 320 meter.

Lalu, peninggian jalan sebagai tanggul 1.551 meter, collector drain 1.600 meter dan tujuh pintu pompa.

Selain itu, untuk luapan banjir rob yang datang dari anak Sungai Deli ke arah Kelurahan Belawan II seluas 70 hektar dikendalikan dengan pintu pompa.

Sementar aitu, zona C yang berada di Kelurahan Belawan Bahari berfokus pada luapan banjir rob akan ditahan dengan pembangunan parapet ditambah collector drain sepanjang 1.573 meter, parapet 225 meter, tiga pintu pompa.

“Area perumahan di Kelurahan Belawan Bahari blok BB satu dan dua merupakan area paling parah masuk dan merupakan lokasi prioritas PKE, sehingga perlu diprioritaskan untuk ditangani,” ujar Rachman.

Pada zona D di Kelurahan Bagan Deli, tambah Rachman, penanganan banjir rob tidak diperlukan mengingat banjir pada kawasan ini akan tereduksi pada saat Bendungan Lau Simeme selesai dibangun pada 2024 dan floodway Sungai Deli dan Sungai Percut difungsikan.

Selain itu, beberapa rumah tidak layak huni dan infrastruktur permukiman di Kelurahan Bagan Deli, terutama Lingkungan satu, dua, dan 13 perlu ditingkatkan kualitasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/11/13173951/pemkot-medan-dan-kementerian-pupr-berkolaborasi-atasi-banjir-rob-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke