Salin Artikel

Sosok AKP Asriadi, Mantan Kasat Reskrim Polres Bontang yang Disebut Terima Uang Setoran dari Ismail Bolong

KOMPAS.com - Sosok mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bontang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Asriadi, menjadi sorotan publik.

Pasalnya, nama Asriadi disebut oleh Ismail Bolong sebagai salah satu orang yang menerima uang setoran hasil penambangan ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam video pernyataannya yang viral di media sosial, Ismail Bolong mengatakan, dia pernah memberikan uang sebesar Rp 200 juta secara langsung kepada AKP Asriadi yang saat itu masih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bontang.

"Sedangkan untuk koordinasi ke Polres Bontang, saya pernah memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta pada bulan Agustus 2021, yang saya serahkan langsung ke Kasat Reskrim Bontang AKP Asriadi, di ruangan beliau," kata Ismail Bolong dalam videonya, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (7/11/2022).

Bantahan AKP Asriadi

AKP Asriadi membantah pernah menerima uang seperti yang disampaikan Ismail Bolong dalam videonya.

“Tidak ada itu (uang yang diberikan kepada AKP Asriadi), makanya ini saya mau klarifikasi langsung ke yang bersangkutan, termasuk penyebar video itu," ujar Asriadi.

"Pada intinya orang bebas mau berkata apa, yang jelas tidak ada itu,” imbuhnya.

Profil AKP Asriadi

Seperti yang telah disebutkan, AKP Asriadi pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bontang, Kaltim.

Asriadi kemudian dimutasi menjadi Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muara Wahau, Kutai Timur, Kaltim.

Jabatan Kasat Reskrim Polres Bontang selanjutnya diisi oleh Inspektur Polisi Satu (Iptu) Yohanes Bonar Adiguna SIK.

Serah terima jabatan (Sertijab) di antara keduanya digelar di lapangan apel Markas Komando (Mako) Polres Bontang, Kamis (31/03/2022).

Akan tetapi, AKP Asriadi dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Muara Wahau. Posisinya digantikan Iptu Satria Yudha, S.E.

Upacara sertijab diselenggarakan di Gedung Serbaguna Polres Kutai Timur pada Selasa (1/10/2022).

Ismail Bolong tarik pernyataannya

Selain menyerahkan kepada AKP Asriadi, Ismail Bolong juga mengaku menyetorkan uang hasil tambang ilegal kepada Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto.

Akan tetapi, mantan anggota Polres Samarinda, Kaltim, itu menarik kembali pernyataannya tersebut dan meminta maaf kepada Komjen Agus Andrianto.

Dia mengaku, pernyataannya itu dibuat di bawah tekanan Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendra Kurniawan.

"Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim (Komjen Agus Andrianto) atas berita viral saat ini yang beredar," kata Ismail Bolong.

"Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar. Saya tidak pernah komunikasi dengan Pak Kabareskrim, apalagi memberikan uang, dan saya tidak kenal (Kabareskrim)," lanjutnya.

Dia menceritakan, saat video itu dibuat pada Februari 2022 lalu, Ismail mengaku usai menjalani pemeriksaan oleh anggota Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri di Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim sejak pukul 22.00 hingga pukul 02.00 dini hari.

Setelah itu, anggota Paminal membawanya ke salah satu hotel yang ada di Balikpapan.

Di sana, Ismail mengaku mendapat tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan untuk menyampaikan testimoni tentang Kabareskrim.

Brigjen Hendra, ungkap Ismail, menghubunginya sebanyak tiga kali dan mengancamnya melalui ponsel salah satu anggota Paminal.

"Harus melakukan testimoni itu, (kalau tidak) besok dibawa ke Mabes Polri, ya pasti terintimidasi," tutur Ismail.

"Sekali lagi saya mohon maaf ke Pak Kabareskrim atas kejadian viral di media sosial. Tentu ini semua karena pemberitaan tidak benar, saya dalam tekanan pada saat diperiksa Mabes Polri," pungkasnya.

Usai kejadian itu, Ismail pun mengajukan pensiun dini pada April 2022 dan disetujui pada 1 Juli 2022.

Sumber: Kompas.com (Editor: Robertus Belarminus), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/11/07/151028978/sosok-akp-asriadi-mantan-kasat-reskrim-polres-bontang-yang-disebut-terima

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke