Salin Artikel

Banjir Aceh Tamiang, Slamet Terpaksa 2 Hari Tidur di Bus akibat Jalur Darat ke Medan Lumpuh

KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, sudah berlangsung hampir sepekan.

Banjir membuat jalur darat lintas provinsi yang menghubungkan Aceh dan Medan, Sumatera Utara (Sumut), lumpuh total.

Akibat akses jalan terputus, banyak kendaraan yang tertahan di wilayah Aceh Tamiang. Salah satunya bus yang dinaiki oleh Slamet. Slamet yang hendak menuju Medan tertahan selama dua hari di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.

"Kita di sini sudah dua hari. Kemarin dari Pondok Baru ataupun dari Bener Meriah tujuan kita ke Medan," ujarnya, dikutip dari Kompas TV.

Alhasil, saat malam tiba, Slamet pun terpaksa tidur di dalam bus.

"Karena terjebak banjir, maka kita ya bisa dikatakan istirahatlah di sini. (Istirahat malam) di bus," ucapnya.

Tak hanya bus yang dinaiki Slamet saja, sejumlah bus dan kendaraan lain juga tertahan di Aceh Tamiang. Akibatnya, antrean panjang kendaraan terjadi.

Salah satu pengguna mobil pribadi, Abdul Haris, mengaku sudah terjebak banjir selama lima hari di Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.

”Kami sekeluarga dari Kabupaten Sigli pada Senin malam untuk mengurus visa ke Medan. Saat hendak pulang ke Sigli pada Selasa, kami terjebak banjir,” ungkapnya, Sabtu (4/11/2022), dilansir dari Kompas.id.

Haris beserta istri dan tiga anaknya terpaksa beristirahat di mobil selama lima hari. Sewaktu jam makan, mereka memutar balik ke Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut, lalu kembali Aceh Tamiang.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Iman Suhery mengatakan, akses transportasi darat dari dan ke Aceh Tamiang masih lumpuh.

“Jalan hanya bisa dilewati oleh truk berbadan besar. Itu pun sebagian tidak berani melintas juga. Ketinggian air di sejumlah titik masih satu sampai satu setengah meter,” tuturnya, Sabtu, kepada Kompas.com.

Sementara itu, juru bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Agusliana Devita mengimbau masyarakat yang ingin bepergian ke Medan atau sebaliknya melalui jalan darat, untuk sementara waktu membatalkan niatnya. Pasalnya, jalan utama belum bisa dilalui.

Mengenai banjir di Aceh Tamiang, perempuan yang kerap disapa Devi ini menjelaskan bahwa banjir melanda sejumlah desa di 12 kecamatan di Aceh Tamiang.

Bantuan dari Pemerintah Aceh dan institusi lainnya mulai berdatangan di Aceh Tamiang. Akan tetapi, penyaluran bantuan terkendala oleh terputusnya akses.

“Kendala lain, akses jalan sebagian besar belum bisa diterobos. Khusus jalan utama masih lumpuh,” terangnya.

Merespons banjir di 12 kecamatan Aceh Tamiang, Bupati Aceh Tamiang Mursil telah menetapkan status tanggap bencana di daerahnya selama 14 hari, terhitung 31 Oktober–13 November 2022.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Krisiandi, Reni Susanti), Kompas TV, Kompas.id

https://regional.kompas.com/read/2022/11/06/135019078/banjir-aceh-tamiang-slamet-terpaksa-2-hari-tidur-di-bus-akibat-jalur-darat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke