Salin Artikel

Hindari Kemacetan, Penonton WSBK 2022 Disarankan Gunakan Sepeda Motor

Hal itu untuk mengantisipasi kemacetan di areal Sirkuit Mandalika. Seperti diketahui, WSBK Mandalika akan digelar pada 11-13 November 2022.

Faozal mengatakan, berdasarkan pengalaman pada 2021, ajang WSBK dan MotoGP menimbulkan kemacetan karena banyaknya penonton yang menggunakan kendaraan roda. 

Pada 2022, juga untuk mengurai kemacetan, Dishub NTB akan menyiapkan 30 unit bus gratis untuk mengangkut penonton dari tempat parkir baik mobil maupun sepeda motor ke tribune.

Teknis pengangkutan penonton masih dikaji dan didiskusikan oleh pihak Damri dan dukungan dari pihak terkait lain.

Faozal mengatakan, dari penjelasan pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), di sirkuit sudah disiapkan kantong kantong parkir dengan kapasitas 9.000 kendaraan untuk roda 4 dan 5.000 untuk roda dua.

"Karena tahun ini skemanya berbeda, tidak lagi kita mendapat dukungan dari Kementrian Perhubungan RI dalam bentuk fasilitas tansport, tetapi Pemda akan menyiapkan free transport tersebut," terang Faozal dalam rapat kordinasi persiapan WSBK dengan pihak MGPA, ITDC, dan Kordinator Lapangan (Korlap) WSBK, di Lombok Raya, Senin (31/10/2022)..

Bus-bus tersebut disiapkan oleh mitra mitra Dishub secara gratis, sementara BBM dan oprasional sopir akan disiapkan dari Dishub NTB.

Bus-bus itu juga mengangkut penumpang yang tidak membawa kendaraan pribadi dan sulit untuk mengakses jalan menuju Sirkuti Mandalika. 

"Tentu dengan catatan kita akan mendorong masyarakat untuk sedapat mungkin mengunakan moda transportasi yang bisa menyamankan, dan Dinas Perhubungan akan menyiapkan shuttle bus di 3 koridor, " kata Faozal.

Shuttle bus tersebut ada di koridor satu dari eks Bandara Selaparangan di Mataram, koridor dua di Bandara Internasional Lombok dan koridor tiga dari Bangsal Lombok Utara.

Sebelumnya, disebutkan bahwa ITDC menyediakan 16.350 lot parkir dengan pembagian 12.207 lokasi parkir pada radius 1 kilometer, yang terdiri dari 5.259 parkir roda dua, 6.588 parkir kendaraan roda empat dan 360 lot parkir untuk bus.

Sementara pada radius 2 kilometer, tersedia 794 lot parkir plbus dan radius 3 kilometer terdapat  2.791lot parkir mobil, 448 lot parkir sepeda motor dan 110 lot parkir bus.

Jalan akses menuju areal parkir itu disiapkan 2 jalur kendaraan, 1 jalur kendaraan roda empat dan satu jalur kendaraan roda 2, dengan lebar masing masing 9 meter lengkP dengan sidewald atau Jalur pejalan kaki selebar 4 meter dan  jalur sepeda selebar 2 kilometer

Polda NTB Dukung

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, melihat situasi terkini di Sirkuit Mandalika, khususnya tempat parkir yang kini berada di area Sirkuit, besar kemungkinan akan dipadati kendaraan.

Kemacetan bisa terjadi saat kendaraan-kendaraan tersebut masuk dan keluar area sirkuit. 

Untuk itu, menurut Artanto, Polda NTB menyarankan penonton WSBK menggunakan kendaraan roda dua.

Menurutnya tempat parkir bukan lagi di tempat yang dulu digunakan saat WSBK dan MotoGP tahun lalu, yang dipadati oleh mobil.

"jika semua penonton yang jumlahnya puluhan ribu datang menggunakan mobil, saya prediksi macet, untuk itu kami menyarankan agar penonton WSBK menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan, menggunakan sepeda motor lebih fleksibel, bisa mencari jalan alternatif jika macet di pintu keluaran area sirkuit Mandalika.

Selain itu, kata Artanto, menggunakan sepeda motor jauh lebih rileks dan fleksibel, penonton, tidak kesulitan mencari tempat parkir, dan bisa jalan-jalan ke tempat wisata usai menonton WSBK.

"kalau gunakan motor, warga tidak kerepotan cari tempat parkir, mereka juga bisa mencari tempat rekreasi di sekitaran Mandalika," kata Artanto.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/31/163707078/hindari-kemacetan-penonton-wsbk-2022-disarankan-gunakan-sepeda-motor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke