Salin Artikel

Nasib Pilu 2 Saudara di Riau, Sang Adik yang Lumpuh Dianiaya Ayah Tiri dan Sang Kakak Diperkosa Ayah Kandung

MR yang kondisinya lumpuh saat ini berada di rumah keluarganya di Jalan Marsan Sejahtera, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau.

Sementara pelaku penganiayaan, Zulkufli dan ibu kandung korban, Meli Oktvia kabur entah kemana.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan menemui korban di rumah keluarganya.

Kepada Kombes Asep, MR bercerita jika ia kerap dipukul, ditampar bahkan punggungnya diinjak oleh sang ayah tiri.

Tak hanya itu. MR mengaku kaki kanan dan kemaluannya disundut dengan menggunakan api rokok karena meminta uang untuk membeli jajan.

"Korban mengaku sekitar 20 kali mendapat kekerasan dari ayah tirinya," ungkap Asep.

Akibat penganiayaan tersebut, MR memiliki luka lebam dan bekas luka serta mengalami trauma.

Dicekik hingga disiram air panas

Sementara itu sepupu korban, Alex Candra (25) bercerita jika MR penah dicekik hingga disiram pakai air panas.

"Benar kejadiannya. Adik saya disiksa sama bapak tirinya. Korban dipukul, beberapa kali disulut pakai api rokok, dicekik lehernya hingga disiram pakai air panas. Masalahnya cuma karena korban minta jajan," ungkap Alex saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (26/10/2022).

Ia bercerita MR awalnya tinggal bersama ayah dan ibunya di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Namun setelah ayah ibunya bercerai, MR dan kakaknya tinggal bersama sang ayah di Kelurahan Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu.

Namun sepekan terakhir, MR tinggal bersama ibu kandungnya yang menikah lagi dengan Zulkifli

Mereka pun tinggal di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Riau. Menurutnya MR lumpuh sejak usia 6 tahun.

Karena kerap dianiaya, MR pun mengalami luka-luka hingga ia dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru selama lima hari. Ironisnya, setelah mengantar MR ke rumah sakit, Zulkifli kabur dengan ibu korban.

Setelah diperbolehkan pulang, MR dibawa ke rumah bibinya di Jalan marsan Sejahtera Pekanbaru.

"Korban ditinggal begitu saja di rumah sakit. Tahunya setelah ada keluarga yang menemukan korban sedang dirawat," ujar Alex.

Keluarga pun membuat laporan resmi ke polisi pada Selasa (25/10/2022).

Alex berharap, setelah dilaporkan ke Polda Riau, pelaku agar dapat segera ditangkap dan diproses hukum.

"Kami keluarga berharap pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," ucap Alex.

Pemerkosaan siswi SMP tersebut terungkap setelah GS bercerita ke tetangga. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Inhu.

Sang ayah kandung kemudian ditangkap pada 20 September 2022.

Sejak sang ayah ditangkap, MR pun tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Sementara GS tinggal bersama tantenya di Indragiri Hulu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Asep Darmawan membenarkan GS diperkosa oleh ayah kandungnya.

"Ya, benar. Pelaku sudah diproses hukum di Polres Inhu," ujar Asep saat diwawancarai Kompas.com usai memberikan bantuan kepada MR di Pekanbaru.

Untuk saat ini, pihaknya tengah memburu ayah tiri MR yang diduga melakukan penganiayaan.

"Untuk kasus kekerasan terhadap MR yang diduga dilakukan ayah tirinya, sejauh ini masih penyelidikan," sebut Asep.

MR minta ayahnya dipenjara seumur hidup

Pada saat ditemui oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan bersama sejumlah anggotanya, Rabu (26/10/2022) sore, MR berpesan agar ayah tirinya itu dapat segera ditangkap dan diproses hukum.

"Tadi saya sempat berbicara dengan korban. Dia bilang 'kalau ketemu bapak tiri saya langsung dipukul saja, ya pak'. Dia juga bilang 'tolong hukum (pelaku) seumur hidup'," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan.

Ia menyebut beberapa luka di tubuh bocah lumpuh itu masih menyisakan bekas. Seperti di wajah korban terdapat hitam bekas dipukul menggunakan sandal keras.

"Ada bekas luka di wajahnya. Korban mengaku dipukul pakai sandal keras," sebut Asep.

Selain itu Asep mengatakan pihaknya datang menemui MR untuk menyerahkan bantuan antara lain kursi roda, perlengkapan sekolah hingga makanan dan minuman bergizi.

"Saya sangat prihatin melihat kondisi korban. Makanya tadi saya belikan kursi roda, sepatu, pakaian, makanan dan minuman. Saya juga belikan seragam sekolah karena dia nanti akan sekolah," ucap Asep.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Gloria Setyvani Putri, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/27/133300378/nasib-pilu-2-saudara-di-riau-sang-adik-yang-lumpuh-dianiaya-ayah-tiri-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke