Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] 3 Anggota Polrestabes Medan Jadi Perampok | Botol Miras di Kanjuruhan Ternyata Obat Ternak

KOMPAS.com - Tiga anggota Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan ditangkap usai hendak merampok warga pada 5 Oktober 2022.

Ternyata, aksi tersebut bukanlah yang pertama. Mereka mengaku sudah 10 kali melakukan perampokan.

Saat beraksi, mereka menggunakan modus cash on delivery (COD). Pelaku berpura-pura membeli barang milik korban, lalu mengajak korban bertemu di sebuah lokasi.

Berita lainnya, sejumlah botol di Stadion Kanjuruhan yang dikira miras oleh polisi ternyata merupakan obat ternak.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang Nazaruddin Hasan.

Ia mengatakan, botol-botol itu adalah obat ternak yang gagal dikirimkan ke Jakarta karena ditolak oleh jasa ekspedisi.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Kamis (13/10/2022).

Bripka Ari Galih Gumilang, Briptu Haris Kurnia Putra, dan Bripka Firman Bram Sidabutar melakukan percobaan perampokan terhadap sepeda motor milik warga bernama Benny pada 5 Oktober 2022.

Dalam sidang komisi kode etik profesi (KKEP) di Gedung Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara, Selasa (11/10/2022), tiga anggota Polrestabes Medan itu mengaku berkomplot dengan personel dari Polsek Sunggal dan Helvetia dalam menjalankan aksinya.

Akan tetapi, Bid Propam akan mendalami lagi pengakuan keterlibatan anggota polisi lain.

Bid Propam juga bakal meminta Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan menyelidiki pengakuan ketiganya.

"Masih didalami (keterlibatan personel Sunggal dan Helvetia)," ujar Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Pelayanan Pengaduan (Yanduan) Bid Propam Polda Sumut Kompol Asmara Jaya.

Baca selengkapnya: Dibantu Polisi Lainnya dari 2 Polsek, 3 Anggota Polrestabes Medan 10 Kali Merampok Bermodus COD

Kadispora Kabupaten Malang Nazaruddin Hasan menuturkan, botol-botol yang sempat dikira miras oleh polisi, ternyata merupakan obat ternak.

"Tempo hari beredar di media, katanya itu minuman beralkohol. Namun ternyata botol-botol tersebut adalah obat hewan ternak," ucapnya, Rabu.

Obat ternak dalam botol itu digunakan untuk mengobati penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak. Obat itu merupakan hasil inovasi dari pemuda pelopor binaan Dispora Kabupaten Malang.

Hasan menjelaskan, sewaktu hendak dikirimkan ke Jakarta, jasa ekspedisi menolak lantaran botol-botol tersebut berisi cairan.

Akhirnya puluhan botol obat itu disimpan di lobi resepsionis Dispora Kabupaten Malang yang kantornya berada di Stadion Kanjuruhan.

Baca selengkapnya: Duduk Perkara Botol-botol Obat Ternak di Stadion Kanjuruhan Dikira Miras oleh Polisi, Sempat Ditolak oleh Jasa Ekspedisi

Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Agustinus Kadakolo tampak mengenakan rompi tahanan saat digiring ke mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan.

Pada Kamis (13/10/2022), penyidik Kejaksaan Tinggi Papua Barat menangkap Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Agustinus Kadakolo di Manokwari, Papua Barat.

Penyidik Kejaksaan Tinggi Papua Barat juga menangkap rekanan proyek Dinas Perhubungan Papua Barat, Paul Wariori.

Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat Juniman Hutagaol melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Belly Wuisan menerangkan, Agustinus dan Paul ditangkap lantaran terlibat kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan tiang pancang untuk pembangunan dermaga di Kampung Yarmatun, Kabupaten Teluk Wondama, senilai Rp 4 miliar.

"Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat berinisial AK dan seorang rekanan PW ditetapkan sebagai tersangka," ungkapnya, Kamis.

Baca selengkapnya: Kadis Perhubungan Papua Barat Ditangkap Penyidik Kejaksaan Tinggi

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil menolak kunjungan Gubernur Riau Syamsuar.

Dalam lawatannya, Gubernur Riau rencananya akan mengunjungi Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Rumbio Nusa Mandiri, di Jalan Karet, Desa Bagan Melibur, Kepulauan Meranti, Jumat (14/10/2022).

Akan tetapi, rencana kunjungan Syamsuar ditolak oleh Bupati Kepulauan Meranti.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Riau Erisman Yahya mengonfirmasi batalnya kunjungan Gubernur Riau ke Kepulauan Meranti.

"Iya (batal)," tuturnya, Kamis.

Baca selengkapnya: Ditolak Bupati, Gubernur Riau Batal Kunjungi BUMDes di Kepulauan Meranti

"Iya baru tiga orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Posisi sekarang dibawa ke RSUD Ciawi," jelas Staff Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin, Kamis.

Sedangkan, satu korban masih dalam pencarian tim Search and Rescue (SAR).

Peristiwa itu bermula saat para korban melakukan hiking atau pendakian singkat. Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan deras. Para korban diduga berada di sekitar kawasan sungai, hingga akhirnya terseret arus.

"Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang camping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," bebernya.

Baca selengkapnya: Fakta 3 Pelajar SMP Tewas Terseret Arus Sungai Saat Hiking di Puncak Bogor, Satu Belum Ditemukan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manokwari, Muhamad Adlu Raharusun; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Krisiandi, Reni Susanti, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/14/062900378/-populer-nusantara-3-anggota-polrestabes-medan-jadi-perampok-botol-miras-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke