Salin Artikel

Pasca-banjir karena Sungai Cibening Purabaya Sukabumi Meluap, 1.199 Penyintas Butuh Bantuan

Bencana hidrometeorologi itu menerjang tiga desa, yaitu Purabaya, Neglasari dan Margaluyu. Akibat bencana yang terjadi Jumat (7/10/2022) petang, ratusan penyintas sempat mengungsi ke tempat aman.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya Yanto Prayitno mengungkapkan, hujan deras yang berlangsung lebih dua jam pada Jumat kemarin mengakibatkan banjir dan longsor.

"Banjir merendam ratusan rumah di Desa Purabaya dan Neglasari. Banjir ini akibat meluapnya sungai Cibening," ungkap Yanto saat dikonfirmasi Kompas.com melalui aplikasi WhatsApp, Minggu (9/10/2022).

Menurut Yanto, saat ini ratusan penyintas sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sebelumnya para penyintas banjir sempat mengungsi di gelanggang olahraga, dan rumah-rumah kerabat yang aman.

"Sekarang mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sabtu kemarin kami bergotongroyong membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir," ujar dia.

"Hanya saja kondisinya memprihatinkan peralatan dan perlengkapan rumah tangga banyak yang rusak. Apalagi pakaian dan keperluan pribadi semuanya basah," sambung Yanto.

Dapur umum untuk penyintas

Camat Purabaya Mulyadi mengatakan saat ini penanganan pascabanjir dan longsor memasuki tahap tanggap darurat. Di antaranya secara gotong royong membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir.

Selain itu disiapkan dapur umum yang rencananya akan beroperasi selama tiga hari. Dapur umum sudah dioperasikan oleh para relawan di dekat Masjid Agung Kecamatan Purabaya.

"Insya Allah para penyintas akan dibantu makan selama tiga hari," kata Mulyadi.

Dia menuturkan saat ini bantuan selain dari pemerintah, juga datang dari organisasi sosial dan kemanusiaan. Kebutuhan saat ini yang utama bagi para penyintas banjir dan longsor di antaranya sembilan bahan pokok.

"Selain itu pakaian layak pakai, peralatan tidur seperti kasur, selimut, juga perlengkapan dapur, pakaian dan makanan bayi dan anak-anak," tutur Mulyadi.

Bantuan atau donasi dapat dikirimkan ke Posko Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Kantor Kecamatan Purabaya, Jalan Sukabumi-Sagaranten, Kecamatan Purabaya.

Air bersih sangat dibutuhkan

Pendiri Sehati Gerak Bersama Andri Kurniawan menuturkan sejak menerima informasi bencana banjir dan longsor di Purabaya, lembaganya langsung berkomunikasi dengan Perkumpulan Filantropi Muda Indonesia (FMI) di Jakarta.

"Alhamdulillah kami mendapatkan titipan bantuan kemanusiaan dari FMI untuk penyintas di Purabaya. Bantuan sudah didistribusikan hari ini," tutur Andri yang sedang berada di Purabaya saat dihubungi Kompas.com Minggu siang.

"Namun bantuan bagi para penyintas banjir dan longsor di Purabaya ini yang kami lihat masih minim. Semoga ke depannya banyak orang-orang baik yang berdonasi ke Purabaya," sambung dia.

Menurut Andri selain mendistribusikan bantuan kemanusiaan lembaganya juga memantau langsung ke beberapa lokasi, termasuk yang paling parah terdampak. Di antaranya terdapat rumah-rumah dan mushala yang rusak.

"Kami juga asesmen di lokasi hingga berbincang-bincang dengan sejumlah penyintas, termasuk bertanya kebutuhan mereka yang sangat dibutuhkan saat ini," ujar dia.

"Kebutuhan saat ini selain logistik, pakaian layak pakai, juga air bersih karena banyak pompa air milik warga rusak, jadi butuh juga mesin pompa air," sambung Andri.

Data sementara Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya menyebutkan, bencana banjir longsor tersebar di Desa Purabaya, Neglasari dan Margaluyu.

Di Purabaya sebanyak 188 rumah terendam, 1 rusak berat, 6 rusak sedang dan 17 rusak ringan sedangkan penghuninya sebanyak 219 kepala keluarga dengan jumlah 722 orang.

Di Neglasari sebanyak 3 rumah terendam, 6 rusak berat, dan 112 rusak ringan sedangkan penghuninya sebanyak 122 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 434 orang.

Di Margaluyu sebanyak 2 rusak berat dan 3 rusak ringan sedangkan penghuninya sebanyak 18 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 43 orang.

Total seluruhnya yang terdampak sebanyak 359 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 1.199 orang, di antaranya balita 46 orang, anak usia sekolah 306 orang, ibu hamil 3 orang dan lanjut usia 69 orang.

Sedangkan total rumah rusak berat sebanyak 9 rumah, rusak sedang 6 rumah dan rusak ringan 132 rumah.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/09/163318978/pasca-banjir-karena-sungai-cibening-purabaya-sukabumi-meluap-1199-penyintas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke