Salin Artikel

Kronologi Ayah dan Anak Bunuh 5 Anggota Keluarga gara-gara Warisan, 4 Korban Dibuang di "Septic Tank" lalu Dicor Semen

Adapun korbannya yakni Zainudin (60), Siti Romlah (45), Wawan (55), dan Z (5). Empat korban ditemukan tewas dalam septic tank.

Sementara satu korban, yakni Juwanda (26), ditemukan tewas terkubur di kebun singkong.

Kedua pelaku diketahui merupakan anak dan cucu dari korban Zainudin. Dari hasil pemeriksaan, aksi keji E dipicu masalah perebutan harta warisan milik Zainudin.

Dibunuh secara sadis lalu dicor semen di septic tank

Pembunuhan Zainudin dan istri serta anak serta cucunya terjadi pada Oktober 2021.

Saat itu E mendatangi rumah korban dan membunuhnya secara sadis dengan kapak.

Setelah tewas, keempat mayat korban dibuang di septic tank yang berada di belakang rumah. Lalu E menutup septic tank dengan cara dicor dengan semen.

Sementara pembunuhan terhadap Juwanda terjadi pada Februari 2022. Saat itu Juwanda datang untuk mencari ibu kandungnya, Siti Romlah.

"E waktu itu bilang Zainudin dan istrinya pergi meladang di gunung," kata Kepala Desa Marga Jaya, M Yani.

Juwanda dan pelaku E lantas pergi ke arah gunung, namun keduanya tidak menemukan Zainudin. Setelah itu Juwanda dan E terlibat pertengkaran di Pasat Marga Jaya.

"Mulai dari situ bertengkar terus, sempat saya damaikan juga," terangnya.

Hingga akhirnya, Juwanda dibunuh oleh E dan anaknya, DW (17) saat korban terlelap tidur.

Pelaku menghabisi nyawa korban dengan pipa besi. Lalu mayat korban dibawa menggunakan pikap ke perkebunan singkong dan dikubur.

Kasus pembunuhan tersebut terungkap saat Juwanda dilaporkan hilang ke pihak kepolisian pada 1 Juli 2022.

Disebutkan Juwanda tak diketahui keberadaannya sejak 24 Februari 2022.

Karena merasa ada yang janggal dengan hilangnya korban, pihak kepala desa kemudian berkoordinasi dengan Polsek Nagara Batin.

Pihak kepolisian lalu melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengamankan DW bersama E.

Keduanya pun mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa korban.

Dari situ polisi terus mendalami kasus tersebut hingga akhirnya terungkap ada empat korban lain yang masih satu keluarga.

"Pak Zainudin tidak terlihat di masjid seperti biasa. Terus kami tanya ke E. Dijawab, Pak Zainudin lagi meladang ke gunung," kata M Yani, Kamis (6/10/2022).

Sebulan kemudian, November 2021, tersangka E diketahui menjual sebidang tanah milik korban Zainudin.

Warga yang curiga lantas menanyakan alasan tersangka E menjual lahan milik Zainudin, ayahnya.

M Yani menjelaskan, saat itu tersangka E mengaku disuruh sang ayah menjual lahan untuk membayar utang.

Sebulan lagi, Desember 2021, tersangka E diketahui menjual lagi lahan lainnya milik korban Zainudin.

Tindakan tersangka E menjual 2 lahan ayah kandungnya kemudian diketahui oleh Juwanda (26), adik tiri E.

Juwanda yang pulang dari merantau diketahui sempat bertengkar dengan tersangka E terkait harta ayah mereka, Zainudin.

Pembunuhan sekeluarga di Way Kanan diduga dilatari pelaku dan korban yang bertengkar soal warisan.

Dugaan pelaku dan korban yang bertengkar karena warisan itu dibeberkan Polres Way Kanan dalam ekspose kasus di mapolres setempat, Kamis (6/10/2022).

"Motif pembunuhan sekeluarga di Way Kanan ini diduga karena pelaku dan korban bertengkar menyangkut masalah warisan," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti), Tribun Lampung

https://regional.kompas.com/read/2022/10/07/084000378/kronologi-ayah-dan-anak-bunuh-5-anggota-keluarga-gara-gara-warisan-4-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke