Salin Artikel

Kedua Putrinya Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Ayah Korban: Janji Presiden Saya Tunggu

KOMPAS.com - Kesedihan yang mendalam dirasakan seorang ayah dari korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pria bernama Defi Antok ini merasa terpukul harus kehilangan kedua putrinya dalam tragedi Kanjuruhan.

Saat itu, Atok tak mendampingi kedua anaknya menonton pertandingan derbi Jawa Timur itu karena masih bekerja.

Kedua anaknya yakni Natasha Debi (16) dan Nayla Debi (13) menonton dari tribun di dekat pintu 13.

Pintu 13 diketahui menjadi salah satu sasaran tembakan gas air mata yang dilontarkan oleh aparat keamanan.

Kedua putrinya tewas

Dia baru mengetahui kedua anaknya menjadi korban saat hendak menjemput ke Stadion Kanjuruhan.

Dia dihubungi oleh seseorang yang memberitahu tentang kondisi anaknya.

Di stadion, dia menemukan kondisi anaknya sudah tidak bernyawa di lorong VIP.

"Ada yang telepon sama saya (seseorang) 'anak kamu cepetan ke sini, anak kamu', tidak bilang meninggal, posisi di lorong VIP sudah di situ, terus saya bawa ke RS Wava Husada, adiknya juga di situ posisinya," kata pria asal Krebet, Kabupaten Malang, itu.

Dia mengungkapkan, kondisi mulut Nayla keluar busa seperti orang diracun. Sedangkan, kondisi Natasha sudah menghitam dan keluar darah.

"(Anak saya) adiknya (Nayla) kayak orang diracun (keluar busa), kakaknya (Natasha) hitam keluar darah sampai meninggal, sampai di bajunya darah, posisi tidak bisa menyelematkan diri karena masih kecil," ujar dia.

Dia mengaku, peristiwa itu membuat dirinya trauma dengan sepak bola. Padahal, dulunya dia fans berat Aremania FC.

"Ya trauma, dulu saya total Aremania, setelah kejadian ini (kemudian menangis) saya lihat Arema sudah capek, kecewa, TV saya pukul kalau ada sepak bola," ucap dia.

Harapan keluarga korban

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah keluarga korban yang meninggal dalam tragedi usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya tersebut.

Dia mengatakan, Presiden sudah berjanji mengusut tuntas para pelaku dalam tragedi Kanjuruhan.

Janji itu pun disampaikan di hadapan keluarga korban.

"Presiden (Jokowi) mengatakan akan berjanji mengusut tuntas pelaku-pelakunya, itu saya lega, janjinya presiden saya tunggu," ucap dia.

Dia berharap, tragedi kerusuhan yang dipicu oleh tembakan gas air mata di Kanjuruhan dapat diusut tuntas.

"Harapannya oknum pelaku yang menembak (diusut tuntas), gas air mata itu seperti membunuh atau racun," harap dia.

Jokowi kunjungi korban

Saat mengunjungi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang pada Rabu (5/10/2022), Jokowi melihat langsung kondisi korban tragedi Kanjuruhan yang sedang dirawat.

Kedatangan Presiden disambut Wali Kota Malang Sutiaji, Plt Direktur RSSA Kota Malang dr Kohar Hari Santoso, dan tokoh lainnya.

Jokowi sempat berbincang dengan korban yang dirawat dan keluarga mereka.

Dia juga memastikan korban yang menjalani rawat inap mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.

"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah tragedi ini, sehingga ke depan bisa mendapat solusi terbaik," kata dia.

Jokowi berpesan kepada korban dan keluarganya untuk tetap semangat dan segera sembuh agar bisa beraktivitas kembali.

Kemudian, dia menyampaikan, seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.

"Dan juga kita sampaikan sedikit santunan korban yang meninggal, tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah Kota Malang dan Provinsi, Bank Jatim," ujar dia.

Janji Jokowi

Jokowi berjanji kepada korban dan keluarganya untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

Saat ini, Presiden telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena kita ingin usut tuntas, tidak ada yang ditutupi, yang salah juga diberi sanksi, kalau masuk pidana dipidanakan," katanya.

Presiden telah meminta Mahfud secepatnya mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

"Sudah disampaikan Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepatnya," ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/05/215154078/kedua-putrinya-tewas-dalam-tragedi-kanjuruhan-ayah-korban-janji-presiden

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke