Salin Artikel

Sosok Ibu di Sragen yang Bunuh Anaknya Sendiri dengan Pacul, Kerap Suruh Korban Tidur di Teras

Korban tak lain anaknya sendiri, SP (46). Pembunuhan terjadi pada Selasa (4/10/2022) sekitar pukul 01.00 WIB saat korban tertidur pulas.

Saat itu korban yang tidur di teras rumah dihantam oleh sang ibu dengan bongkahan batu bata berulang kali.

Korban yang kejang-kejang juga dianiaya oleh ibunya sendiri menggunakan cangkul. Bahkan lempengan cangkul yang digunakan memukul ditemukan dalam kondisi terlepas.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno.

"Dihantam pakai bongkahan batu bata, terus kemudian (dipukul) berulang kali, masih kejang-kejang, dipukul memakai cangkul, sampai cangkulnya lepas," terang Harno.

Ajak ketua RT buang mayat ke sungai

Setelah membunuh anaknya, SW meminta tolong ke sejumlah orang termasuk ke Ketua RT setempat, Suwarno untuk membuang mayat anaknya di Sungai Mungkung yang ada di belakang rumah.

"Saya kesana sudah dibungkus tikar (jasad korban) oleh ibunya, mau dibuang ke sungai. Saya datang dipeluk sama ibunya, diajak buang ke sungai (jasad korban), saya tidak mau," kata Suwarno.

Tak hanya kepada Suwarno, pelaku juga sempat meminta tolong kepada kerabatnya untuk membuang jasad korban.

Namun, sejumlah orang yang dimintai tolong menolak.

Korban disuruh tidur di teras

Suwarno mengatakan sehari-hari, SW berjualan sayur keliling dengan menggunakan sepeda dan bronjong.

Menurutnya aksi keji SW dipicu kekesalan kepada anak pertamanya, SP yang kerap mencuri dan keluar masuk penjara.

"Dulu SP pernah mencuri, masuk keluar penjara, ibunya malu mungkin," jelasnya.

Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno saat dihubungi TribunSolo.com.

Ia mengabarkan, SW nekat membunuh anaknya karena kekecewaan yang teramat sangat kepada korban.

"Karena ibunya kecewa, marah, malu, karena anaknya sering mencuri," ujar dia.

Menurut Suwarno, saat kejadian SP sedang ada masalah dengan istrinya sehingga ia pun pulang ke rumah ibunya.

Namun sang ibu tak mengizinkan SP tidur di dalam rumah. Selama 3 bulan, SP pun tidur di teras rumah.

"Sudah ada 3 bulanan tidur di luar, bukan di kursi tapi di teras rumah itu, memang seperti itu," kata dia.

"Ketika ditanya, kenapa kok anaknya dibiarin tidur di teras, ibunya bilang takut anaknya ambil barang-barang yang ada di dalam rumah," beber dia.

Pembunuhan dilakukan setelah pelaku melihat batu cor-coran.

"Korban tidur di teras rumah, saat itu tersangka timbul niat untuk melakukan pembunuhan. Kemudian, melihat ada batu cor-coran ada di sekitar TKP berat kurang lebih 5 kilometer diambil dan dipukul ke kepala berulang kali kurang lebih 8 kali," kata Iskandar, Selasa (4/10/2022).

Selama melakukan aksi pembunuhan itu tersangka dalam keadaan sadar dan memberikan salam perpisahan untuk anaknya.

"Sambil menjatuhkan batu, tersangka sambil mengucapkan, 'Selamat jalan, Le'. Setelahnya, melihat ada cangkul sekitar TKP, tersangka mengambil cangkul itu, dipukul ke kepala muka korban sampai cangkulnya lepas," ujar dia.

Iskandar mengatakan, setelah memastikan kematian korban, tersangka membungkus korban dengan tikar dan diikat menggunakan tali.

Karena tak kuat mengangkat sendirian, tersangka meminta tolong kepada saudaranya untuk membantu membuang korban. Namun, niatan itu ditolak saudara atau saksi.

"Posisi korban sudah ditutup tikar. Mungkin rasa takut saksi ini tidak mau membantu membuang, kemudian izin keluar sambil memberitahukan kepada warga dan melaporkan tersangka dan langsung diamankan kepolisian," ujar dia.

Hasil olah TKP, ditemukan barang bukti, bongkahan batu cor, dan alat cangkul yang kondisi patah.

Lalu, tikar dan tali yang digunakan untuk membungkus jenazah korban. Dua ponsel untuk menghubungi saksi dan tangga bambu.

Akibat dari perbuatannya, SW dijerat dengan Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) atau 351 Ayat 3 dengan ancaman penjara 15 tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Robertus Belarminus), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/10/05/141400278/sosok-ibu-di-sragen-yang-bunuh-anaknya-sendiri-dengan-pacul-kerap-suruh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke