Salin Artikel

Wanita Tertembak Polisi di Kaltara, Suami Korban: Anak Saya Kelas 6 SD Menangis Lihat Ibunya Berdarah

KOMPAS.com - Kondisi korban yang tertembak peluru nyasar dari anggota polisi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara disebut sudah membaik.

Sebelumnya, korban bernama Hasna tertembak peluru di bagian bahu hingga tembus ke belakang dan menyisakan dua lubang di tubuhnya.

Saat itu, korban sedang melayani pembelian bensin eceran di depan rumahnya di Perumahan PNS Blok C RT 12 Kelurahan Juata Laut pada Selasa (27/9/2022), sekitar pukul 14.00 Wita.

Usai kejadian tersebut, polisi yang merupakan anggota Reskrim Polres Tarakan tersebut diperiksa Ditpropam Polda Kaltara.

Bahkan, Kapolda Kaltara Irjend Pol Daniel Aditya Jaya telah melakukan kunjungan secara langsung terhadap korban yang dirawat di rumah sakit.

Suami korban, Alfin, mengatakan, Kapolda langsung membesuk istrinya di rumah sakit.

Kapolda juga memastikan seluruh biaya pengobatan serta kerugian, akan menjadi tanggungan Polisi.

‘’Bapak Kapolda datang, memeluk saya, merangkul sempat menangis, dan menyampaikan permintaan maafnya,’’kata Alfin.

Dikabari tetangga

Alfin mengaku, baru mengetahui istrinya menjadi korban salah tembak setelah dikabari tetangganya melalui telepon.

Saat itu, dia bergegas meninggalkan perusahaan untuk melihat kondisi istrinya di rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, dia melihat istrinya berada di ruang HCU untuk mendapat pelayanan medis sebagaimana mestinya.

Bahkan, ada penjagaan oleh beberapa polisi selama 24 jam penuh.

Alfin tidak mengetahui secara langsung saat peristiwa tersebut terjadi.

Anak korban menangis

Hanya saja, saat kejadian anaknya yang kelas 6 SD melihat ibunya berdarah kemudian menangis.

"Kejadiannya saya tidak melihat langsung karena sedang bekerja. Yang saya tahu, saat terjadi tembakan, ada anak saya kelas 6 SD yang melihat dan menangis melihat ibunya berdarah," kata dia.

Kendati demikian, Alfin mengaku tidak akan memperpanjang kasus tersebut.

Sebab, kasus peluru nyasar polisi itu disebut tidak ada unsur kesengajaan.

Sehingga pihaknya menganggap kejadian yang menimpa istrinya itu sebagai musibah.

‘’Saya belum bertanya apapun kepada istri saya, jadi belum bisa cerita banyak. Untuk masalah biaya, semua dibebankan ke Polisi. Saya focus untuk kesembuhan istri saja,’’kata Alfin.

Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan Computerized Tomography Scan (CT Scan), untuk memastikan tidak ada pecahan proyektil peluru yang tertinggal di tubuh korban.

Korban dapat santunan

Kapolres Kota Tarakan, AKBP Taufik Nurmandya menegaskan, peristiwa tersebut, merupakan musibah yang tidak disengaja.

Aksi tembakan yang keluar, karena semata bertujuan melumpuhkan target yang berani melawan dan menabrak petugas.

‘’Ini merupakan musibah dan tidak ada unsur kesengajaan. Tentu Polisi tidak akan mau mencelakakan masyarakat. Hubungan kami dengan keluarga korban juga baik baik saja. Kami berusaha sebaik mungkin untuk kesembuhan korban,’’ tegas dia.

Selain itu, seluruh biaya pengobatan korban juga ditanggung Polda Kaltara.

Bahkan, Kapolda Kaltara Irjend Pol Daniel Aditya Jaya disebut telah melakukan kunjungan secara langsung terhadap korban.

“Saat ini kami tengah fokus mengikuti perkembangan korban. Bahkan Kapolda Kalimantan Utara juga sudah melakukan kunjungan secara langsung terhadap korban,” ujar Taufik.

Kunjungan juga memastikan agar RSUD Yusuf SK Tarakan memberikan pelayanan dan penanganan terbaik kepada korban yang masih dalam perawatan.

"Kita terus memastikan hasil pemeriksaannya tidak ada proyektil peluru yang tertinggal di tubuh korban. Kapolda juga telah memberikan santunan terhadap pihak keluarga korban," kata dia.

Awal mula peluru nyasar

Peristiwa bermula saat sejumlah anggota Reskrim Polres Tarakan melakukan pengejaran terhadap buronan kasus pencurian dan penganiayaan bernama BG.

Saat menggunakan mobil menuju rumahnya, ternyata DPO tersebut tidak ada di tempat.

Lalu anggota polisi itu berniat kembali ke Mako Polres setelah memastikan target tidak ada di lokasi.

Namun di tengah jalan, mobil yang mereka tumpangi kehabisan bensin dan berhenti di pinggir jalan untuk mengisi BBM.

Kemudian, saat mengisi BBM, anggota polisi melihat dari kaca spion ada DPO sedang mengendari sepeda motor.

Lantas, salah satu anggota polisi mencoba menghadang target.

Namun, target justru menabrak anggota polisi tersebut hingga terjatuh.

Melihat rekannya jatuh, anggota lain pun keluar dari mobil dan mencoba melumpuhkan target dengan tembakan.

Nahasnya, tembakan yang ditarget ke target justru salah sasaran dan mengenai Hasna.

Akibatnya, peluru menembus bagian bahunya, sehingga meninggalkan dua lubang luka.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/02/111907678/wanita-tertembak-polisi-di-kaltara-suami-korban-anak-saya-kelas-6-sd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke