Salin Artikel

Catatan Sejarah PKI Kuasai Suara Pemilu Tahun 1955 di Semarang

Sejak era Semaoen, PKI sudah mempunyai massa yang besar dari kalangan buruh. Beberapa catatan juga menyebut Semaoen terlibat aktif dalam aksi mogok kerja buruh.

Hal ini membuat PKI mempunyai basis massa yang besar hingga era kemimpinan DN Aidit. Terbukti pada pemilu umum 1955 PKI memperoleh Jumlah kursi paling banyak di Kota Semarang dengan memperoleh 14 kursi di legislatif.

Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Azinar Ahmad mengatakan, PKI mendominasi pemilahan umum pada tahun 1955 karena mempunyai basis massa yang besar. Dia menjelaskan, saat itu industri di Kota Semarang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat.

"Sementara PKI itu kuat di kalangan buruh. Ini yang membuat pemilu di tahun itu PKI mendominasi," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, Kota Semarang masih menjadi basis PKI meski pemilu tahun 1955 berdekatan dengan peristiwa Madiun yang terjadi pada tahun 1948. Hal itu tak lepas dari strategi PKI yang menyasar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sehingga membuat partai itu tetap mempunyai basis massa yang besar di Kota Semarang.

"Semarang adalah basis PKI pada waktu itu," imbuhnya.

Dominasi PKI pada pemilu tahun 1955 juga tercatat dalam penelitian mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang, Risdha Nugroho Budiyanto yang berjudul "Aktivitas Gerwani di Kota Semarang Tahun 1950-1965".

Dalam penelitiannya, PKI mendapatkan 14 kursi, Partai Nasional Indonesia (PNI) mendapatkan 3 kursi, Nahdlatul Ulama (NU) dapat 3 kursi dan Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) memperoleh 2 kursi.

Sementara, Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), Partai Katholik, dan Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (PP3RI) memperoleh jatah kursi dalam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Peralihan masing- masing memperoleh 1 (satu) kursi.

Pada akhirnya pemilu tahun 1955 menunjukkan bahwa PKI di wilayah kota Semarang memperoleh kemenangan mutlak. Hal itu membuat kedudukan Partai PKI pada parlemen daerah (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Kota Semarang) semakin kuat.

Namun 10 tahun berselang, dominasi PKI yang saat itu dipimpin DN Aidit runtuh. Tak hanya di Kota Semarang, melainkan di seluruh Indonesia. Hal itu disebabkan karena peristiwa kelam 30 September 1965 atau yang disebut G-30-S yang memakan banyak korban jiwa di Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/01/061219378/catatan-sejarah-pki-kuasai-suara-pemilu-tahun-1955-di-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke