Salin Artikel

Ini Penyebab SMKN di Purbalingga Belajar di Ruko Pasar

Belum lama ini, peserta didik di SMKN tersebut menyita perhatian publik lantaran melakukan proses belajar mengajar di 22 kios pasar di Desa Purbasari.

Selama ini siswa SMKN 1 Karangjambu harus menginduk dengan gedung milik SMPN 1 Karangjambu.

“Kesiapan lahan untuk siap bangun SMK belum tersedia di wilayah Karangjambu,” kata Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Khasanah dalam pesan singkat yang diterima KOMPAS.com, Jumat (30/9/2022).

Pengadaan tanah dan pembangun ruang kelas baru (RKB) untuk sekolah tersebut juga belum dimasukkan anggaran tahun 2022. Rencananya akan direalisasikan di tahun 2023 dari Kebupaten Purbalingga.

“Siswa kami 183. Kelas X tiga kelas, kelas XI dua kelas dan kelas XII satu kelas,” ungkap Kepsek SMKN 1 Karangjambu, Muhammad Mumfasil.

Dijelaskan, keberadaan peserta didik di kios pasar merupakan kesepakatan dari rapat koordinasi dengan kepala desa, camat, Dinas Pendidikan Jateng, dan Oganisasi Pemerintah Daerah (OPD) Purbalingga, dan OPD Jateng.

“Pada saat ini ruang kelas yang digunakan sedang dilakukan rehap dan selesai pekerjaan sampai bulan November 2022,” terang Uswatun.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sempat menyingung bila Kepala SMKN 1 Karangjambu agak nekat menampung peserta didik melebihi kapasitas yang semestinya.

“Setelah kita cek kemarin, kayaknya karena keinginan di publik itu banyak yang ingin sekolah ke sana (tapi) kapasitasnya kurang, ya kepala sekolahnya agak nekat sehingga menambah kapasitas. Kan nggak boleh,” tutur Ganjar.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/30/222503178/ini-penyebab-smkn-di-purbalingga-belajar-di-ruko-pasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke