Salin Artikel

Kecam Penembakan di Teluk Bintuni, Ketua DPR Papua Barat: Para Pekerja Membuka Keterisolasian, Jangan Hambat Pembangunan

Berdasarkan laporan terbaru, sejumlah warga dan tenaga guru di beberapa kampung yang ada di dekat lokasi peristiwa terpaksa mengungsi, Jumat (30/9/2022).

Sementara Ketua DPR Papua Barat menegaskan bahwa dirinya mengecam tindakan tersebut.

"Dalam agama mana pun tidak membenarkan tindakan kekerasan apalagi membunuh orang yang tidak bersalah saat sedang bekerja di jalan," kata Ketua DPR Papua Barat, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, tindakan semacam itu yang justru menghambat upaya memajukan daerah.

"Mereka (para pekerja) itu sedang mengerjakan jalan untuk membuka keterisolasian di daerah, kita jangan jadi penghambat pembangunan di negeri ini," katanya.

Dia meminta aparat TNI dan Polri menindak kelompok TPNPB OPM yang melakukan aksi tersebut.

"Kami minta agar Pangdam dan Kapolda Papua Barat mengambil tindakan terhadap kelompok tersebut," ucapnya.


Sementara Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw mengutuk keras tindakan kebiadaban yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata itu.

"Selaku Pj Gubernur Papua Barat saya mengutuk kebiadaban kelompok kekerasan pimpinan KOCU ini," jelas Waterpauw.

Dia sudah berkomunikasi dengan Pangdam XVIII/ Kasuari dan Kapolda Papua Barat agar segera lakukan upaya evakuasi.

"Saya minta keluarkan TO-DPO terhadap kelompok ini," tegasnya.

Paulus mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik.

"Karena aparat keamanan segera menangani para pelaku ini, doakan kita tindak tegas kelompok ini secepat mungkin," kata dia.

Sekitar 12 pekerja jalan di wilayah Moskona perbatasan antara Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Maybrat Papua Barat diserang oleh sekelompok orang bersenjata. Sempat terdengar rentetan tembakan dari lokasi.

Empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan kelompok TPNPB OPM pimpinan Arnoldus Koccu.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/30/124801878/kecam-penembakan-di-teluk-bintuni-ketua-dpr-papua-barat-para-pekerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke