Pencarian terpaksa harus dilakukan dengan cara manual, dikarenakan alat berat tak bisa masuk ke titik longsor karena medan yang tak memungkinkan.
Hal itu menjadi kesulitan tersendiri tim SAR dalam upayanya mengevakuasi korban.
"Akses dan lokasi wilayah yang terdampak longsor susah untuk dimasuki alat berat," ujar Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin Al Amrad kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Untuk mendukung pencarian dengan cara manual itu, tim harus menggunakan mesin air untuk mengikis sisa longsoran.
Hingga hari kedua pencarian, tim SAR gabungan bahu-membahu mencari sisa korban yang dilaporkan masih tertimbun material longsor.
Namun hingga kini, pencarian belum membuahkan hasil dikarenakan luasnya area tambang emas yang tertimbun.
"Saat ini Tim SAR gabungan berusaha maksimal dalam melakukan pencarian, semoga akan membuahkan hasil," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, tanah longsor menerjang penambangan emas di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan pada, Selasa (26/9/2022) tengah malam.
Kejadian itu mengakibatkan 6 orang tewas, 5 dalam pencarian, dan 6 selamat.
Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
https://regional.kompas.com/read/2022/09/28/153949478/alat-berat-tak-bisa-masuk-ke-lokasi-longsor-kotabaru-tim-sar-gabungan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan