Sugiarto mengatakan bunga tersebut pertama kali ditemukan pada Jumat (23/9/2022).
"Istri saya yang pertama kali menemukan itu. Ya karena asa bau yang menyengat, lalu dicari dalam rumah hingga di luar rumah. Ternyata ada bunga itu, kalau di sini disebut bunga suweg," jelasnya, Selasa (27/9/2022).
Saat mekar bunga suweg tersebut berdiameter sekira 50 sentimeter.
"Ini sekarang sudah mulai layu, jadi pinggir-pinggir bunganya mulai mengkerut jadi terlihat lebih kecil," kata Sugiarto.
Menurutnya, bunga suweg biasa muncul saat musim panas.
"Kalau di rumah saya memang baru pertama ini, tapi kalau di daerah sini sudah beberapa kali. Jadi memang ini sudah biasa bagi warga sekitar sini," ungkapnya.
"Memang umbinya ini enak. Zaman saya kecil, orangtua sering memasak umbi suweg ini. Bentuknya seperti porang itu, tapi kalau dimakan rasanya gurih, paling enak kalau dikukus," paparnya.
Kala itu, kata Sugiarto, umbi suweg termasuk makanan favorit.
"Karena memang tidak ada setiap saat, sehingga kalau ada umbi suweg ini rasanya seperti menemukan sesuatu yang berharga," jelasnya.
https://regional.kompas.com/read/2022/09/27/150334078/ada-bungai-bangkai-di-belakang-rumah-sugiarto-ini-umbinya-enak-dimakan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan