Salin Artikel

Ketika Istri Pejabat Tak Berani Menawar Batik di Samping Iriana Jokowi...

SOLO, KOMPAS.com - Momen tawar menawar mewarnai kunjungan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi), Ibu Wury Ma’ruf Amin bersama sejumlah anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).

Hal ini diungkap, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan momen itu tergambar saat para rombongan berkunjung ke Toko Batik Windasari dan sejumlah stand pengrajin batik, Kamis (22/9/2022) siang.

Akan tetapi momen ini menjadi candaan Iriana untuk pemilik Toko Batik Windasari sekaligus istri Kepala Desa Kliwonan, Wiwin Muji Lestari, saat memilih motif dan warna kain batik.

"Tadi sempat ada bercanda, Bu Lurah yang menawarkan batik ke Bu Presiden. Bu Lurah bilang, ini batiknya bagus Bu, laku Bu Presiden menjawab, Iki ojo larang-larang (ini jangan mahal-mahal). Bu Kades bilang, ini yang membatik sudah sepuh-sepuh (lansia), Bu Presiden. Aku diseneni (dimarahi) Bu Kades," cerita Yuni sambil tertawa saat mengingat momen tawar menawar itu.

Lanjut Bupati Sragen, momen ini juga menjadi hal yang biasa saat para perempuan melakukan transaksi jual beli setiap harinya.

"Suasananya cair, ya biasa ya kalau perempuan tidak tawar menawar ya tidak afdol," ujar Yuni sambil tertawa.

Di sisi lain, produksi kain batik dari Kabupaten Sragen, telah menjadi langganan souvenir Istana Negara, Jakarta. Bahkan, para pejabat, ibu-ibu atau isteri Menteri Kabinet era-Jokowi.

"Batik Sragen banyak disukai pejabat. Walaupun dijualnya di luar Sragen, di sini pembuatnya dalam Sragen banyak, jadi bisa beli langsung. Kalau langsung beli ke sini bisa lebih terjangkau, tapi kalau di luar malah lebih mahal," jelasnya.

Sementara itu, pemilik Toko Batik Windasari sekaligus istri Kepala Desa Kliwonan, Wiwin Muji Lestari mengatakan, momen tawar menawar merupakan momen becanda.

Wiwin menambahkan, sejumlah anggota OASE KIM kedapatan melakukan tawar menawar saat akan membeli sejumlah kain dari Kelurahan Kliwonan.

Harga yang ditawarkan paling mahal yang terjual harganya Rp 6,5 juta dan paling murah Rp 100.000.

Lanjutnya, rombongan istri pejabat itu melakukan aksi menawar batiknya secara sembunyi-sembunyi atau saat Iriana Widodo tidak berada di sampingnya.

"Gojekan (becanda) tadi itu. Kasihan kalau batik tulis ditawar. Batik tulis itu bikinnya rumit, sulit, jadi jangan ditawar. Kalau ada Ibu (Iriana Widodo) enggak berani nawar," cerita Wiwin.

Sebelumnya, Iriana Jokowi dan rombongan tiba di Toko Batik Windasari pada pukul 11.00 WIB, bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin dan sejumlah anggota OASE KIM.

Sebelum membeli sejumlah kain batik, Iriana sempat berinteraksi dengan perajin batik yang sedang membatik d ikain putih.

Kemudian, dilanjutkan melihat stand-stand perajin batik yang berjumlah 13 stand, yang berasal dari Desa Pilang, Desa Kliwonan dan Kecamatan Plupuh. 

https://regional.kompas.com/read/2022/09/22/182430378/ketika-istri-pejabat-tak-berani-menawar-batik-di-samping-iriana-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke