Salin Artikel

Hapus Blind Spot Internet di Kepulauan, Pemprov Kepri Targetkan Pembangunan BTS Selesai Akhir 2022

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Bebasnya daerah dari blank spot atau tempat kosong dari jaringan internet terus dilakukan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Diketahui Kepri merupakan provinsi daerah yang terdiri dari banyak pulau dan berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga.

Dalam mengatasi blank spot tersebut Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan upaya menyediakan infrastruktur jaringan seperti Base Transceiver Station (BTS) hingga ke pelosok.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pemerintah daerah melakukan berbagai upaya mempersiapkan masyarakatnya agar lebih melek teknologi di masa transisi dari era analog menuju era digital.

Tujuannya agar masyarakat melek teknologi, terjangkaunya jaringan internet muara akhirnya adalah kecerdasan bagi seluruh masyarakat Kepri dan kesejahteraan.

"Pemerintah Provinsi Kepri bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan pihak swasta dalam mengejar target membangun jaringan telekomunikasi berbasis layanan broadband 4G tahun 2021-2022, di beberapa titik buta atau blindspot signal yang masih ada di seluruh area Kepri," kata Ansar di Tanjungpinang, Rabu (21/9/2022).

Diketahui Pemprov Kepri telah mengajukan pembangunan 111 BTS ke pemerintah pusat untuk ditempatkan di seluruh penjuru.

Dari 111 usulan pembangunan BTS yang diusulkan itu, pemerintah pusat menyetujui sebanyak 77 BTS.

Untuk 77 titik BTS yang akan dibangun tersebut, masing-masing terdiri dari 35 BTS jaringan 4G dengan transmitter VSAT yang akan dibangun oleh pihak BAKTI Kominfo di Provinsi Kepri. Ini difokuskan untuk daerah-daerah terpencil seperti 17 titik di Natuna, 5 titik di Bintan, 1 titik di Karimun dan 12 titik di Kepulauan Anambas.

Sedangkan sebanyak 42 titik BTS lainnya jaringan 4G dengan metode terrestrial yang akan dibangun oleh pihak operator swasta berupa tower terrestrial (jalur komunikasi darat) dengan pembangunan tower setinggi sekitar 72 meter. Dan 42 titik ini akan disebar masing-masing 1 titik di Karimun, 1 titik di Batam, 28 titik di Lingga, 1 titik di Bintan dan 11 titik di Natuna.

“Saat ini ketersediaan internet tidak lagi sebagai kebutuhakn skunder, tapi sudah jadi kebutuhan primer masyarakat. Kita sebagai Pemerintah harus tanggap dan wajib bertanggungjawab atas apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut. Hampir seluruh kegiatan perekonomian butuh internet, belajar-mengajar memakai internet dan hampir semuanya butuh internet. Kita berharap dengan dibangunnya 77 titik BTS ini, kedepannya tidak ada lagi titik blind spot signal di Kepri,” papar Ansar.

Di samping itu, ketersediaan jaringan yang merata juga untuk mendukung kegiatan-kegiatan administrasi pemerintahan yang mulai dituntut untuk segera menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Ditambah lagi, berbagai layanan aplikasi dan layanan registrasi kependudukan dan pendataan lainnya, yang sluruhnya membutuhkan jaringan internet yang kuat dan mencukupi.

“Kedepan, seluruh kegiatan pemerintahan akan terintegrasi melalui jaringan yang membutuhkan ketersediaan internet yang kuat dan mencukupi. Jika Pemerintah gagal menyediakan jaringan yang cukup, tentu Kominfo yang pertama kali ditanya oleh masyarakat. Oleh kebab itu, kita saat ini sedang menggesa agar pemenuhan jaringan BTS ini bisa kita rampungkan dan bisa segera menyalurkan internet hingga ke desa-desa secepatnya,” sebut Ansar.

Adapun progres pembangunan BTS di Kepri yang dilaksanakan melalui BAKTI Kominfo di 35 titik, dengan rincian di Natuna banyak 17 BTS dengen progres sudah 100 persen, di Kepulauan Anambas sebanyak 12 BTS dennen Progres 55 persen, Bintan 5 BTS dennen progres 40 oersen dan di Karimun 1 BTS dengan progres 30 persen.

Selanjutnya sebanyak 42 BTS yang dibangun melalui patner provider selural atau pihak swasta, dengan rincian progresnya yakni di Lingga sebanyak 28 BTS dengan progres sudah mencapai 50 persen, di Bintan 1 BTS dengan progres 70 persen, Batam 1 BTS dengan progres 30 persen, Karimun 1 BTS dengan progres 100 persen, Natuna 11 BTS dengan progres 65 persen.

“Secara keseluruhan pembangunan BTS di Kepri akan rampung akhir tahun 2022 ini. Khusus untuk beberapa BTS yang telah rampung 100 persen, jaringannya segera ditingkatkan menjadi 4G. Selagi saya tekankan bahwa ketersediaan layanan internet sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini yang harus kita cukupi kebutuhannya,” ujar Ansar.

Ditambahkan Ansar, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga telah banyak meluncurkan inovasi dalam bentuk aplikasi yang berbasis peningkatan pelayanan publik. Diantaranya telah meluncurkan aplikasi JapriGub, Siap Pandu PKK Kepri, Si-Desi Kepri, Mi Bedil Sima-PK dan beberapa aplikasi lainnya akan segera menyusul.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/22/063912978/hapus-blind-spot-internet-di-kepulauan-pemprov-kepri-targetkan-pembangunan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke