Salin Artikel

Perjuangan Siswa di Pedalaman NTT, 2 Jam Seberangi Lautan demi Ikut Ujian Berbasis Komputer

Ketiadaan fasilitas penunjang seperti listrik dan internet, membuat mereka harus bertaruh nyawa demi mengikuti simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tingkat SMP yang dilaksanakan di SMA Negeri Pemana.

SMA ini berada di Pulau Pemana. Letaknya cukup jauh dari Pulau Besar, siswa harus menempuh sekitar dua jam untuk perjalanan.

"Inilah perjuangan kami yang tinggal di pulau terluar Kabupaten Sikka, kami harus bertaruh nyawa agar bisa mengikuti ujian secara online," ujar Kepala SMP Negeri Satap Sukun, Jehading saat dihubungi, Selasa (20/9/2022).

Jehading mengatakan, ANBK akan dilaksanakan selama dua hari, yakni 21 September-22 September 2022.

Para siswa harus datang lebih awal untuk perjalanan panjang.

Apalagi, mereka nanti akan tinggal di rumah anggota keluarga yang berada di sekitar SMA Negeri Pemana.


Jehading juga mengungkapkan, perjalanan ke Pemana tak hanya soal nyali, tetapi butuh pengorbanan materi.

Para guru harus merogoh kocek untuk biaya perahu motor dan konsumsi siswa selama menginap di rumah keluarga.

"Kalau tidak seperti itu kasihan juga para siswa. Terpaksa kita harus berkorban agar anak-anak ini bisa bersekolah dengan baik," ujarnya.

Jehading berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian dengan membangun jaringan internet dan listrik di wilayah itu.

"Kita harap pemerintah pusat bisa bantu kami. Kasihan kami ini, setiap kali ujian berbasis online kami harus ke sekolah lain," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/20/082221678/perjuangan-siswa-di-pedalaman-ntt-2-jam-seberangi-lautan-demi-ikut-ujian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke