Salin Artikel

Demo Pencari Suaka di Tanjungpinang Ricuh Setelah Warga yang Terganggu Protes

Kericuhan terjadi saat ratusan pencari suaka ingin berunjuk rasa dengan menginap di depan Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Tanjungpinang, jalan Peralatan, Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi mendatangi para pengunjuk rasa.

Warga merasa sangat terganggu dengan aksi yang telah berkali-kali dilakukan oleh para pencari suaka.

Protes warga ditunjukan dengan membawa spanduk yang bertuliskan "Kegiatan Aksi Demo Telah Mengotori Lingkungan dan Masjid Kami".

"Kalau mereka demo air di masjid kita sering habis. Akses jalan ke masjid juga terhalang oleh mereka," kata seroang warga.

Ketegangan sempat terjadi. Warga meminta agar para pencari suaka kembali ke penampungannya di Badra Resort, Kabupaten Bintan.

Namun para pencari suaka tetap memilih bertahan untuk berjumpa dengan pihak UNHR.

Akibatnya warga dan para pencari suaka bersitegang dan saling dorong.

Emosi mereka dapat diredam setelah aparat kepolisian yang berada di lokasi memisahkan kedua kubu.


Aksi unjuk rasa kerap dilakukan pencari suaka. Umumnya mereka merupakan warga negara Afghanistan dan sejumlah orang dari negara lain.

Mereka mendirikan banyak tenda di jalan depan halaman Kantor UNHCR Tanjungpinang.

Seorang pencari suaka, Jamil mengatakan setidaknya ada sekitar 200 orang yang melakukan aksi dengan menginap di Kantor UNHCR Tanjungpinang.

Mereka mempertanyakan nasib terkait keberangkatan ke negara ketiga.

"Kita mau menuntut hak dari UNHCR, karena lebih dari 10 tahun kita menuggu," kata Jamil saat diwawancarai.

Bahkan disampaikan Jamil, apabila UNHCR tetap tidak memberikan kepastian maka para pencari suaka tersebut akan tetap menginap.

"Ini hari pertama, dan tidak tahu sampai kapan menginap di sini. Kalau tidak dapat jawaban yang memuaskan, kami tidak akan pulang," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/19/203204378/demo-pencari-suaka-di-tanjungpinang-ricuh-setelah-warga-yang-terganggu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke