Salin Artikel

Inovasi Pemkot Solok untuk Kesejahteraan Masyarakat, Mulai Pendidikan hingga Layanan Kesehatan 24 Jam

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Solok memiliki beberapa inovasi untuk menyejahterahkan masyarakat.

Bagi Wali Kota Solok H. Zul Elfian Umar, kesejahteraan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia. Salah satu yang penting adalah pendidikan dan kesehatan.

"Terpenting pendidikan anak. Kota Solok sudah sekolah gratis hingga tingkat SLTA. Kemudian bagi yang tidak mampu, kita beri beasiswa khusus juga beasiswa untuk perguruan tinggi," kata Zul saat berkunjung ke kantor Kompas Gramedia di Jakarta, Senin (5/9/2022).

"Di Solok, kita katakan tidak boleh anak tidak sekolah. Karena kalau anak tidak sekolah, pasti nanti jadi masalah bagi dirinya, keluarga, masyarakat di kemudian hari," tegas dia.

Selain pendidikan, hal lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah kesehatan masyarakat.

Disebutkan Zul, tingkat kesehatan warga Kota Solok di atas rata-rata daerah Sumatera Barat lainnya.

"Dan sekarang kota Solok menjadi daerah terkecil angka stunting di Sumatera Barat," ungkap Zul.

Seperti diketahui, faktor yang memengaruhi stunting dilihat dari 1.000 hari pertama kehidupan anak sejak di dalam kandungan.

1.000 hari pertama kehidupan inilah yang menurut Zul menjadi kunci dalam suksesnya pencegahan stunting.

"Kita minta para kader, tenaga kesehatan untuk memberi bimbingan, pantauan untuk ibu-ibu hamil. Perhatikan gizinya, perhatikan sanitasinya selama kehamilan, termasuk setelah anak lahir perhatikan gizi dan lingkungannya," jelas Zul.

"Alhamdullilah di Solok sudah tidak ada lagi buang air besar sembarangan. Termasuk daerah dengan performa buang air besar sembarangan di Sumatera Barat."

Selain itu, pihaknya juga terus memperhatikan gizi anak-anak sekolah agar tidak ada yang kekurangan gizi.

"Di Solok engga ada yang boleh kekurangan gizi atau enggak makan. Saya bilang ke lurah, kalau ada warga kota (Solok) yang tidak makan, lurahnya langsung saya cut (pecat)," tegas dia.

Inovasi di Solok

Ada beberapa program yang dilakukan Pemkot Solok untuk menyejahterakan masyarakatnya.

Untuk mencegah warganya tidak mendapat makanan, Walkot Zul membuat program yang namanya Rapi Sakuku. Ini merupakan singkatan dari rantang peduli bagi saudara yang kurang mampu.

"Katakanlah ada seorang yang sakit kemudian keluarga tidak peduli, kita antarkan rantang setiap hari agar selalu makan, pengobatan juga," kata Zul.

Khusus bagi Warga Kota Solok, pihaknya membuat layanan yang memudahkan masyarakat mendapat akses kesehatan di jam berapapun.

"Tekan 119, nanti akan datang dokter bersama perawat ke rumah dalam waktu 10-15 menit. Walaupun jam 2 malam, pasti datang," ungkapnya.

"Seluruh warga Kota kita pastikan dapat layanan 24 jam, gratis."

Selain hal tersebut, inovasi lain yang dilakukan untuk menyejahterakan masyarakat antara lain:

  • Gebuksakuku, Gerakan seribu koin
  • Peras Sakuku, pengumpulan beras bagi saudara yang kurang mampu
  • Lemkadiri, lembaga keuangan di rumah ibadah
  • Pekat Terbunting, Pembiayaan Bagi mayarakat Terjerat Bunga Tinggi
  • Rapi Sakuku, Rentang Peduli Bagi Saudara Yang Kurang Mampu

https://regional.kompas.com/read/2022/09/19/105440778/inovasi-pemkot-solok-untuk-kesejahteraan-masyarakat-mulai-pendidikan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke