Salin Artikel

Polisi Belum Bisa Pastikan Jumlah Pekerja Tambang Ilegal yang Tertimbun Longsor di Kalbar

BENGKAYANG, KOMPAS.com - Pihak kepolisian belum bisa memastikan jumlah pekerja tambang ilegal yang masih tertimbun longsor di Dusun Secepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepala Polisi Resor Bengkayang AKBP Bayu Suseno mengatakan, saat ini pihaknya telah membuat posko di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi dan data korban.

“Belum ada data resmi berapa jumlah korban yang masih tertimbun,” kata Bayu, kepada wartawan, pada Sabtu (17/9/2022).

Namun, untuk sementara, saat ini sudah datang pihak keluarga dari Kabupaten Landak, Kalbar, yang melaporkan kerabatnya bekerja di lokasi kejadian.

“Untuk sementara, ada satu keluarga korban yang melaporkan kehilangan seorang kerabatnya. Yang bersangkutan kerja di sini, tapi nomor teleponnya sampai sekarang tidak aktif,” ucap Bayu.

Bayu mengimbau masyarakat yang merasa memiliki keluarga yang bekerja tambang di lokaso kejadian dan hilang kontak segera melaporkan ke Polsek atau Koramil terdekat.

“Ini untuk memudahkan kamu melalukan evakuasi dan proses pencarian,” ujar Bayu.

Sementara itu, polisi mengamankan barang bukti dua alat berat eksavator di lokasi tambang ilegal yang longsor dan menimbun sebanyak 20 pekerja.

“Dua alat berat di lokasi tambang ilegal tersebut nanti akan kami beri garis polisi,” ujar dia.


Sebelumnya, kepolisian berhasil mengidentifikasi sehanyak 4 pekerja tambang ilegal yang tewas tertimbun longsor.

Bayu mengatakan, dari 4 korban, 3 orang berasal dari Kabupaten Bengkayang dan 1 orang warga Kabupaten Sambas.

“Berdasarkan informasi diperoleh, hingga saat ini korban meninggal dunia ditemukan sebanyak 4 orang,” kata Bayu kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Bayu merincikan, keempat korban yakni Piko warga Kecamatan Lembah Bawang, Tumin warga Kecamatan Selakau Timur, Oot dan Anak Juli warga Kecamatan Monterado, Bengkayang.

“Untuk jumlah total korban masih belum pasti, karena tertimbun tanah,” ucap Bayu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkayang Dwi Berta peristiwa nahas tersebut terjadi Kamis (15/9/2022) sekitar pukul 20.15 WIB.

Saat itu, sejumlah warga mendulang emas yang berada di kawasan bukit.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/17/143928878/polisi-belum-bisa-pastikan-jumlah-pekerja-tambang-ilegal-yang-tertimbun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke