Salin Artikel

Berhenti Kuliah dan Gagal Tes Polisi, Ini Kisah Rahmat Pemilik 51 Cabang Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang di Bengkulu

Usaha nasi goreng milik pria asal Minangkabau, Sumatera Barat itu tak hanya tersebar di Kota Bengkulu saja, namun juga ada di provinsi lain seperti Sumatera Utara, Pekanbaru dan Sumatera Barat.

Usaha nasgor Mak Etek Bumbu Rendang tersebut sudah 4 tahun dilakoni oleh Rahmat Hidayat.

Berhenti kuliah dan gagal tes polisi

Rahmat bercerita usaha nasgor ini dia jalani setelah berhenti kuliah di semester kedua untuk mengikuti tes Polri.

Namun tes anggota polisi yang ia lakukan pun gagal.

“Saya di tahun 2015-2016 hanya kuliah 2 semester saja karena ingin mencoba tes instansi polri dan 2 kali saya gagal tes,” ujarnya, Rabu (14/09/2022).

Ia pun membuka usaha nasi goreng dan dia mampu menjual 150 hingga 200 porsi nasgor dengan omset di atas Rp 2 juta

Sebelum menjalani bisnisnya saat ini, Rahmad pernah menjadi seorang sales handphone, kerja di bengkel variasi mobil, hingga jualan es oyen.

Lalu di tahun 2018 persisnya akhir Desember, Rahmat memilih fokus membuka usahanya sendiri jual nasi goreng yang dia namai Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang.

Penamaan kedai nasgor mak etek ini diharapkannya bisa membesarkan brand lokal daerahnya yang bisa bersaing dengan kompetitor lainnya.

Nama Mak Etek sendiri sudah familiar dan menjadi ikon Sumatera Barat.

Mak etek adalah nama panggilan keponakan dengan pamannya. Ia menggunakan nama itu karena yang dibawa adalah produk lokal yang memang asli dari Sumatera Barat.

Ia berjualan di kedai warna pink. Alasan ia memilik warna pink karena ingin coba tampil beda dan ingin buktikan jika warna pink itu tidak harus identik dengan wanita.

Selaian itu pilihan warna pink memberikan kesan tampil beda untuk konsumen terhadap kedainya.

Usaha nasgor Mak Etek Bumbu Rendan tersebut dia rintis dengan modal awal cuma Rp 2 juta untuk keperluann bahan per hari serta untuk peralatan masak.

Sedangkan modal gerobak, ia meminjam dari teman yang dulu pernah jualan nasgor tetapi sudah bangkrut.

“Jangankan untung, untuk belanja bahan jualan saja harus utang dulu,” kenangnya.

Kini, usahanya telah memperkerjakan 50 orang karyawan di dalam hingga yang ada di luar kota.

Mayoritas karyawan yang berhubungan dengan manajement marketing mix promosi adalah lulusan sarjana.

Sementara karyawan yang di bawah naungan outlet atau kerja lapangan yang berhubungan dengan customer adalah tamatan SMA.

Menurutnya tidak ada rahasia apapun dalam bisnis yang dijalaninya saat ini. Terpenting baginya jangan banyak mengeluh dan terus berusaha dan kreatif untuk selalu menciptakan inovasi.

Sedangkan untuk Ide kreatif resep bumbunya sudah dimiliki secara turun-temurun dari keluarganya yang dikolaborasikan dengan kemampuan masak ibunya.

Kini kedai nasgor mak etek punya 30 cabang di luar Provinsi Bengkulu, 15 cabang di kota Bengkulu, dan 6 cabang di kabupaten di Bengkulu.

Lima belas cabang di kota Bengkulu ada di lokasi di Betungan, Pagar Dewa, Jalan Mangga, Simpang Skip, Padang Harapan, Kampung Bali, Rawa Makmur, Kandang Limun,UNIB, Sawah Lebar, Jalan Semarang, Jalan Surabaya, Simpang Kandis.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Berhenti Kuliah dan Gagal Tes Polisi, Rahmat Kini Punya 51 Cabang Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang

https://regional.kompas.com/read/2022/09/15/100100978/berhenti-kuliah-dan-gagal-tes-polisi-ini-kisah-rahmat-pemilik-51-cabang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke