Salin Artikel

Ada 2.032 Kasus HIV/AIDS Baru di Jateng Sepanjang Tahun 2022, 85 di Antaranya Meninggal Dunia

Adapun rinciannya yakni infeksi HIV sejumlah 1.458 kasus dan AIDS sebanyak 574 pasien. Kasus baru HIV terbanyak dari Kota Semarang sejumlah 181 kasus. Lalu Grobogan 123 kasus, dan Blora 87 kasus.

Sementara kasus AIDS di Jateng, paling banyak melaporkan yakni Surakarta sejumlah 41 kasus. Disusul Kota Semarang 38 kasus, dan Kudus 35 kasus.

“Banyak ODHA yang sudah capek hidup bergantung dari minum obat, akhirnya berhenti dan meninggal,” ungkap Ketua Yayasan Peduli Kasih (PEKA) Puta Aryatama kepada KOMPAS.com.

Puta memahami betul perasaan jengah terhadap pengobatan seumur hidup yang harus dijalani orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Pasalnya, ia pernah merasakan hal itu sebagai ODHA sebelum menjadi pendamping seperti sekarang.

Dinkes Jateng mengakui tingginya angka lost to follow up (LFU) atau pasien ODHA yang tidak melakukan kontrol ke fasilitas kesehatan selama 6 bulan terakhir.

Hal ini secara tidak langsung ini menggambarkan banyaknya ODHA yang berhenti mengonsumsi obat terapi antiretroviral (ARV) dan beresiko pada kematian.

Kondisi tersebut juga merupakan dampak bergesernya prioritas pelayanan HIV/AID dan IMS untuk pasien ODHA lantaran pandemi Covid-19 yang mewabah.

“Jumlah kumulatif ODHA yang meminum ARV sebanyak 37.975 orang. Sebanyak 13.197 atau 40 persennya masih aktif mengonsumsi obat itu,” kata Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar.

Kemudian data kumulatif sejak tahun 1993 menyebutkan sebanyak 7.246 meninggal. Lalu 1.186 berhenti dari pengobatan. Sementara 7.129 orang LFU, dan 5.529 rujuk keluar.

Data 2022 menunjukkan kasus HIV/AIDS didominasi pasien laki-laki. Untuk HIV pasien laki-laki berjumlah 930 orang. Sementara, kasus HIV perempuan 528 orang

Sedangkan kasus AIDS 2022 yang menyerang laki-laki sebanyak 408 orang dan perempuan sejumlah 168 kasus. Dari keduanya 57 laki-laki dan 28 perempuan meninggal hingga Juni 2022.

Untuk memantau pengobatan ARV, pihaknya terus menggalakkan tes viral load bagi ODHA setiap 6 bulan. Sampai Juni 2022 tes sudah diikuti 8.246 ODHA.

Hasilnya sebanyak 7.203 ODHA atau 89 persen memiliki viral load tersupresi atau virus HIV tidak terdeteksi dalam darah. Sehingga aman dari potensi penularan.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/15/082503978/ada-2032-kasus-hiv-aids-baru-di-jateng-sepanjang-tahun-2022-85-di-antaranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke