Kerja sama melalui Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surabaya dilakukan antara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan perwakilan dari 58 hotel se-Surabaya di Lantai 2 Balai Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, untuk menghidupkan sektor perekonomian, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka kesempatan bagi setiap investor yang akan menanamkan modalnya di Kota Pahlawan.
Maka, pihaknya berusaha untuk mempermudah akses perizinan. Serta, akan terus berupaya untuk menjaga setiap investasi agar dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Pahlawan.
Karena itu, seluruh investasi yang masuk ke Kota Surabaya dapat mempengaruhi kehidupan warga sekitar.
Salah satunya dengan melibatkan masyarakat serta UMKM sekitar. Mulai dari pengerjaan slipper hotel, laundry, pemilihan bahan baku makanan, hingga penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar hotel.
"Investasi yang masuk harus bisa memberikan dampak ekonomi yang jelas bagi masyarakat agar tidak ada gesekan (konflik). Maka, pemerintah harus hadir memberikan kepastian bagi masyarakat dan ini bisa digerakkan oleh UMKM Surabaya," kata Eri di Surabaya, Senin.
Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan di Kota Pahlawan, Eri bermaksud meminta dukungan dari seluruh hotel di Kota Surabaya untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
Sebab, Pemkot Surabaya akan melatih masyarakat agar bisa memenuhi standar keperluan hotel.
"Itu adalah tanggung jawab Pemkot Surabaya, njenengan (Anda) jangan terbebani. Kalau tidak sesuai dengan standar, bisa ditolak. Kalau kami berhasil sesuai standar, maka tolong bantu warga Surabaya," ujar dia.
Eri menyebut, rencana ke depannya, APBD Pemkot Surabaya pada tahun 2023 senilai Achmad Robial 3 triliun akan dialokasikan untuk pemberdayaan UMKM di Kota Pahlawan.
Sebab, menurutnya, penandatanganan NKB tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surabaya, mampu memberikan semangat kepada para pelaku UMKM untuk menggeliatkan dan membangkitan perekonomian di Kota Pahlawan.
"Maka saya mengundang njenengan (Anda) untuk penandatanganan nota kesepakatan bersama hari ini. Karena nanti saya juga akan melakukan pengecekan kualitas produk UMKM. Sebab, saya berharap investasi bisa masuk untuk membantu orang-orang Surabaya," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, penandatanganan NKB merupakan kelanjutan dari NKB pada periode pertama.
Yaitu, pada 18 Maret 2022 yang diikuti oleh 46 hotel. Kali ini dilanjutkan kembali, penandatanganan NKB untuk 58 hotel.
"Poin-poin yang ditandatangani antara Pemkot Surabaya dengan para General Manager (GM) hotel, antara lain adalah pemilihan batik UMKM yang akan digunakan untuk seragam bagi karyawan dan karyawati hotel yang ada di Surabaya," kata Wiwiek.
"Di samping itu, penggunaan slipper hotel, pengerjaan laundry hotel, pemilihan bahan baku makanan, hingga penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar hotel," kata Wiwiek.
Ditemui di lokasi yang sama, General Manager (GM) Hotel Majapahit Kota Surabaya, Kahar Salamun mengaku bahwa program besutan Wali Kota Eri sangat baik untuk memberdayakan ekonomi masyarakat.
Hal ini bertujuan agar terjalin hubungan harmonis antara masyarakat dengan lingkungan sekitar.
"Kami sangat mendukung upaya Pemkot Surabaya untuk menggeliatkan UMKM. Hal ini adalah sesuatu yang sangat baik, karena semua akan berpartisipasi untuk memaksimalkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Mulai dari pekerja yang berasal dari warga sekitar, serta UMKM," ucap dia.
https://regional.kompas.com/read/2022/09/12/191739678/58-hotel-di-kota-pahlawan-diwajibkan-gunakan-produk-umkm-surabaya