Salin Artikel

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Lhokseumawe Ricuh, Polisi Semprot "Water Cannon"

Kericuhan ini berawal saat demonstran meminta ruang diskusi di dalam gedung dewan.

Namun, permintaan itu tidak bisa dipenuhi dengan alasan gedung DPRD terlalu kecil untuk menampung seluruh demonstran.

Terlihat pimpinan DPRD seperti Ketua DPRD Lhokseumawe, Ismail Manaf, didampingi sejumlah wakil ketua dan anggota dewan sudah berada di teras gedung.

Karena tidak ada titik temu, mahasiswa mulai membakar ban dan melempar batu ke gedung dewan tersebut. Beberapa kaca gedung pun pecah.

Puluhan polisi yang berjaga lengkap dengan pakaian anti huru hara memaksa mahasiwa mundur ke belakang dan menjauh dari teras gedung DPRD Lhokseumawe.

Polisi menyemprot air dari water cannon yang telah disiagakan. Situasi mulai mereda kembali dan hingga berita ini dikirimkan demonstran masih beraksi.

Koordinator lapangan aksi itu, Aris Munandar, dalam orasinya menuntut Presiden Joko Widodo, membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), memberantas mafia minyak dan gas, serta menolak kenaikan tarif dasar listrik.

“BLT (Bantuan Langsung Tunai) oleh pemerintah itu juga tidak tepat sasaran, ini harus dikontro,” katanya.

Mahasiswa juga menolak upaya pemerintah dengan membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru ditengah krisis ekonomi masyarakat.

“Pemulihan ekonomi masyarakat jauh lebih penting dan mendesak,’ pungkasnya.

Hingga berita ini dikirimkan, pendemo masih bertahan di gedung DPRD Kota Lhokseumawe. Sejumlah politisi sudah hadir dan dikawal oleh puluhan polisi.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/12/142705078/demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-di-dprd-lhokseumawe-ricuh-polisi-semprot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke