Salin Artikel

Misteri Hilangnya Iwan, Seorang PNS Saksi Kasus Korupsi di Semarang

Pria yang akrab dipanggil Iwan tersebut tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang.

Iwan adalah salah satu saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

Seharusnya Iwan memenuhi panggilan Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jateng pada Kamis (25/8/2022).

Iwan bertugas di Bapenda Kota Semarang sejak tahun 1997. Saat ini ia menempati kabatan Kasi Penetapan.

Yosep Prastowo, salah satu keluarga Iwan mengaku kakaknya tak bisa dihubungi sejak Rabu pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Padahal dari rekaman CCTV, korban masih terekam rekaman CCTV mengendarai motor di sekitar Simpang Tiga Akademi Kepolisian (AKPOL) pada Rabu pagi pukul 07.00 WIB.

Di hari itu, Iwan pamit ke keluarganya pergi ke salah satu hotel untuk menghadiri sebuah acara yang Iwan menjadi salah satu narasumber.

Sehari sebelumnya, Iwan juga menjadi narasumber di hotel yang sama.

"Katanya dia itu mau jadi narasumber kembali ke hotel. Soalnya satu hari sebelum hilang dia juga menjadi narasumber di tempat yang sama," ujar dia Rabu (31/8/2022).

Pihak keluarga telah melapor ke pihak kepolisian. Selain itu, keluarga juga mengunggah berita hilangnya Iwan di media sosial.

"Kita juga sempat share ke media sosial. Beberapa warga sempat mengirimkan foto yang serupa tapi ternyata tidak Mas Iwan," imbuhnya.

Panggilan pertama

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar membenarkan jika Iwan seharusnya menjadi saksi kasus korupsi pada Kamis 25 Agustus 2022.

Dia mengatakan, untuk panggilan pertama Iwan rencananya akan diminta untuk mengklarifikasi terkait kasus korupsi tersebut.

"Panggilan awal untuk klarifikasi dulu tidak langsung tersangka," papar dia.

Irwan menganalogikan kasus pegawai Bapenda Semarang yang menghilang itu seperti kasus Kopral Dua atau Kopda Muslimin beberapa waktu yang lalu.

Setelah menjadi dalang penembakan, Kopda Muslimin kabur.

"Muslimin itu kan setelah dia nyuruh nembak istrinya tiba-tiba sorenya kabur, kalau tak ada apa-apa ngapain dia kabur? Kira-kira gitu kasus yang sekarang," imbuh dia.

Ia menyebut jika sampai saat ini, Iwan baru dipanggil sekali.

Jika panggilan yang kedua tak hadir, bukan tak mungkin jika Iwan yang seharusnya jadi saksi kasus korupsi tersebut bakal ditangkap.

"Pemanggilan kedua kalau tidak datang tangkap, kan gitu saja," tegas dia.

Pemkot Semarang serahkan kasus ke polisi

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bapenda Kota Semarang Nia mengatakan, sampai saat ini Iwan masih menerima gaji dari Pemkot Semarang.

"Sampai sekarang Pak Iwan masih digaji pemerintah," jelasnya saat ditemui di Kantor Satpol PP Kota Semarang, Selasa (6/9/2022).

Terkait kasus korupsi yang disebut melibatkan Iwan, Nia menyebut menyerahkan sepenuhnya kasus itu pihak kepolisian.

"Saya belum bisa bicara, itu sudah ranahnya kepolisian," paparnya.

Nia mengaku tak mengetahui soal dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Iwan sebagai saksi di Polda Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.

"Dugaan korupsi kurang tahu, selama ini beliau bekerja baik di tempat kami," ungkapnya.

Menurutnya, Iwan mempunyai sikap yang baik di mata Nia. Bahkan, sebelum menghilang Nia mengaku sempat beberapa kali komunikasi dengan Iwan.

"Orangnya baik, selama ini komunikasi dengan kami baik-baik saja," kata Nia.

Ia juga membenarkan jika Iwan menjadi narasumber soal pemungutan pajak di sebuah hotel di Kota Semarang.

"Selasa 23 Agustus 2022 dia masih hadir jadi narasumber di sebuah hotel dan hari berikutnya tidak hadir," tambahnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/09/063600778/misteri-hilangnya-iwan-seorang-pns-saksi-kasus-korupsi-di-semarang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke