Salin Artikel

Makam Dibongkar, Jenazah Santri Gontor Korban Penganiayaan Diotopsi

Pembongkaran makam itu dilakukan untuk mengetahui kondisi jenazah yang diduga tewas akibat menjadi korban penganiayaan.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan, otopsi itu dilakukan secara tertup dan dibantu oleh tim forensik dari RS Bhayangkara Muhammad Hasan Palembang.

"Yang menyaksikan hanya dokter, keluarga pengacara dan penyidik kami upayakan hasilnya dapat keluar siang ini," kata Nikolas.

Nikolas menjelaskan, saat ini sudah ada dua orang yang diperiksa sebagai terduga pelaku.

Namun, penyidik belum menaikan statusnya karena masih mengumpulkan alat bukti.

"Hasil ini sangat dibutuhkan untuk menetapkan status tersangka pelaku penganiayaan," ujarnya.

Semantara itu, Titis Rachmawati kuasa hukum korban mengatakan, sangat mendukung proses otopsi itu dilakukan agar segera mungkin dapat mengetahui penyebab AM tewas.

Ia mengapresiasi langkah dari Polres Ponorogo yang datang langsung ke Palembang untuk melakukan proses tersebut.

"Harapan kami kasus ini segera terungkap dan mengetahui motif dan pelakunya," ujarnya.


Tewasnya seorang santri Pondok Pesantren Gontor asal Palembang, Sumatera Selatan, mencuat ke setelah ibu korban mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Video cerita itu diunggah Hotman ke akun Instagram-nya dan viral di dunia maya.

Ibu korban mengaku awalnya, sang anak disebut meninggal karena sakit. Namun, ketika jenazahnya diperiksa ada luka lebam di sekujur tubuh.

Belakangan pengurus pondok pesantren itu mengakui santri itu tewas setelah dianiaya teman-temannya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/08/103614578/makam-dibongkar-jenazah-santri-gontor-korban-penganiayaan-diotopsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke