Salin Artikel

Harga BBM Naik, Sejumlah Bus AKAP di Terminal Tirtonadi Naikkan Tarif hingga 25 Persen

Kepala Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto menjelaskan kenaikan tarif rata-rata terlihat pada Minggu (4/9/2022) atau sehari setelah pengumuman kenaikan BBM oleh pemerintah.

"Kenaikan itu rata-rata 10 persen sampai 25 persen. Tapi itu tidak semua Perusahaan Otobus (PO), kebanyakan dari AKAP," kata Joko Sutrisno, saat dikonfirmasi Rabu (7/9/2022).

Meskipun demikian, Joko menjelaskan, kenaikan ini dianggap wajar lantaran harga BBM naik. Menurutnya, kenaikan itu dimaklumi oleh para pengguna bus yang mayoritas penumpang reguler.

"Penilaian dari penumpang masih ada toleran adanya kenaikan seperti itu karena faktanya memang BBM naik. Masyarakat juga tidak keberatan tapi minta tolong difasilitasi peningkatan pelayanan yang lebih baik," jelasnya.

Dia mengungkapkan setelah kenaikan tarif jumlah penumpang di Terminal Tirtonadi Solo tiddak berubah.

"Kedatangan dan keberangkatan masih sama (tidak naik atau turun) rata-rata penumpang reguler. Jadi kami belum bisa melihat adanya penurunan atau peningkatan tapi nanti apabila saat ada event seperti libur natal itu akan terlihat  penurunan atau peningkatannya," lanjutnya.

Sementara itu, Penumpang Bus asal Ngawi, Nanda mengaku kenaikan tarif ini membuat pengeluarannya meningkat. Terutama, setiap hari ia harus pulang pergi mengunakan bus untuk bekerja di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Ya lumayan ada peningkatan, pagi sore naik bus. Ya gimana lagi, BBM naik. Tapi moga-moga ada peningkatan fasilitasnya," ujar Nanda, di Terminal Tirtonadi, Rabu (7/9/2022).

Salah satu perusahaan bus yang telah menerapkan tarif baru adalah PO AKAP EKA dengan peningkatan sekitar 30 persen dari biasanya. Tarif baru tersebut berlaku sejak Sabtu (3/9/2022).

"Solo-Surabaya dari Rp 100 ribu menjadi Rp 130 ribu, naik per Sabtu (3/9/2022) jam 16.00 WIB, seluruh jurusan sudah disesuaikan," kata Mandor Bus Eka di Terminal Tirtonadi Solo, Muhammad Kasan.

Kenaikan tarif ini, lanjut Kasan sebagai bentuk antisipasi naiknya beban produksi. Dia memperkirakan kurva naik turun penumpang akan berlangsung selama 1 - 2 pekan usai kenaikan.

"Biasa, kenaikan harga paling 1-2 minggu kemudian lancar lagi," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Lalu harga Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/07/161110978/harga-bbm-naik-sejumlah-bus-akap-di-terminal-tirtonadi-naikkan-tarif-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke