Salin Artikel

Stok Melimpah, Pedagang Bawang di Sikka Kesulitan Naikkan Harga meski Biaya Operasional Naik

MAUMERE, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang bawang di Pasar Alok Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku kesulitan untuk menaikkan harga jual meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

Bahkan, harga jual bawang turun drastis dibanding harga jual pada bulan lalu. Kini, harga jual bawang berkisar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram, turun separuh dari harga jual pada bulan sebelum yang mencapai Rp 50.000 per kilogram.

"Perbedaan harganya jauh sekali dengan bulan lalu. Sekarang harga bawang berkisar Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kilogram," ujar Jek Risek (42), salah satu pedagang bawang di Pasar Alok Maumere, saat ditemui Kompas.com di Pasar Alok, Selasa (6/9/2022).

Jek mengungkapkan, pihaknya kesulitan menaikkan harga lantaran stok bawang melimpah. Bahkan, bawang yang dijual di pasaran tidak hanya dari wilayah Kabupaten Sikka, tetapi juga dari daerah lain.

Operasional naik

Rusman (43), pedagang bawang lainnya mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, turunnya harga bawang membuat para pedagang merugi, terlebih saat harga BBM naik.

"Bawang yang saya jual ini ambil dari Dampek, Kabupaten Manggarai Timur. Dulu sebelum BBM naik biaya bahan bakar Rp 250.000 sekarang sudah Rp 400.000. Bayangkan kalau pulang pergi," ujarnya.

Rusman berharap, pemerintah bisa mempertimbangkan kembali keputusannya yang menaikkan harga BBM.

"Kalaupun tetap naik, mungkin ada kebijakan lain yang bisa membantu kami para pedagang ini," ujarnya.

Yanto (30), pedang lain, mengatakan, meski stok melimpah, pihaknya tetap berencana akan menaikkan harga bawang dalam beberapa hari ke depan.

"Pasti akan naik tetapi keputusan ini harus berdasarkan kesepakatan bersama para pedagang lain. Karena kita tidak bisa putuskan sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).

Harga Pertalite Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650, harga Solar Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 5.150, harga Pertamax Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/06/102059478/stok-melimpah-pedagang-bawang-di-sikka-kesulitan-naikkan-harga-meski-biaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke