Salin Artikel

Penonton Bakar Stadion Dimurthala Aceh, Kesal Laga Persiraja Vs PSMS Batal Digelar karena Mati Lampu

Kesal dengan kejadian itu, para penonton membakar sejumlah fasilitas yang ada di dalam stadion tersebut.

Awalnya, pertandingan yang mempertemukan dua tim dari provinsi bertetangga ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 20.30 WIB.

Namun, lima menit menjelang kick off, lampu utama Stadion Dimurthala padam.

Padamnya lampu disambut dengan sorakan oleh para penonton.

Setelah satu jam menunggu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, yang hadir dan ingin menyaksikan langsung tim kebanggaannya bertanding, meninggalkan stadion.

Lama menunggu lampu tak kunjung menyala, penonton yang berada di semua sisi tribun mulai gelisah.

Sejumlah fasilitas yang ada di stadion itu mulai mereka rusak satu per satu.

Awalnya, penonton merusak karpet dan papan kayu yang berada di tribun.

Penonton juga berteriak agar panitia mengembalikan uang tiket mereka.

"Balikkan uangnya," teriak salah seorang penonton.

Setelah menunggu hampir dua jam, situasi makin tidak terkendali. Sekitar pukul 21.45 WIB, para penonton di Tribun E makin brutal.

Mereka mulai membakar papan reklame yang dipasang di pinggir lapangan, serta merusak pagar pembatas antara tribun dan lapangan.

Tak lama setelah api menyala di Tribun E, penonton di Tribun C juga ikut membakar papan reklame dan sejumlah fasilitas dekat tribun.

Melihat hal tersebut, penonton di Tribun VIP (D, B, dan F), serta tribun utama (VVIP) mulai terpancing.

Penonton di Tribun VVIP juga mulai merusak karpet yang menutupi lantai tribun.

Papan dan sejumlah fasilitas lain di tribun utama juga tak luput dari amukan massa.

Melihat situasi semakin memanas, pihak panitia mengumumkan bahwa pertandingan Persiraja vs PSMS Medan ditunda karena kendala teknis.

Tarung itu dijadwalkan digelar kembali pada Selasa (6/9/2022) sore ini pukul 16.30 WIB.

Pihak panitia juga menyampaikan, penonton yang sudah membeli tiket untuk pertandingan Senin malam, tak perlu lagi membelinya pada pertandingan hari Selasa.

"Ini bukan keinginan kami, kita mohon semua suporter tenang. Kami umumkan, pertandingan kita rencanakan ditunda besok (Selasa). Jadi, yang sudah membeli tiket kita pastikan tidak perlu membayar lagi. Suporter kita minta jangan ada yang membuat rusuh. Kami mohon maaf sekali lagi dan kami akan bertanggung jawab," jelas seorang panitia melalui pengeras suara.

Bukannya mereda, setelah mendengar pengumuman itu, amarah suporter makin memuncak.

Penonton yang berada di tribun B, F, C, E, dan D mulai masuk ke lapangan. Kali ini, jaring gawang mulai jadi sasaran. Jaring ke kedua gawang pun dibakar massa.

Selain itu, tempat duduk pemain cadangan (bench) juga tak luput dari sasaran amukan penonton.

Kobaran api kian meninggi. Seisi stadion terang benderang akibat kobaran api.

Tak sampai di situ, suporter yang berada di dalam lapangan juga melempari para penonton yang berada di tribun utama.


Tak ada yang terluka akibat pelemparan tersebut.

Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke Stadion H Dimurthala, untuk memadamkan api.

Sebab, selain di lapangan, api juga terlihat di sisi bagian kanan tribun utama. Proses pemadaman api ikut dibantu oleh personel TNI/Polri.

Aparat keamanan kemudian juga membubarkan penonton yang masih berkumpul di tengah lapangan.

Rinal, salah seorang penonton, mengaku kecewa lantaran tim kesayangannya, Persiraja, gagal bertanding.

Ia juga menyayangkan kesiapan dari manajemen Persiraja dalam hal teknis yang dinilainya masih kurang.

Untuk laga perdana itu, pihak panitia mematok harga tiket antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000.

"Kalau memang enggak siap jadi tuan rumah, ngapain gelar pertandingan di sini. Yang ada, suporter kecewa, sudah tiket mahal, nonton enggak jadi pula," ujar Rinal. 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul: Penonton Bakar Stadion Lampineung, Kesal Laga Persiraja vs PSMS Batal karena Mati Lampu

https://regional.kompas.com/read/2022/09/06/081805878/penonton-bakar-stadion-dimurthala-aceh-kesal-laga-persiraja-vs-psms-batal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke