Salin Artikel

Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Diwarnai Aksi Kelompok Pro dan Kontra di Banyumas

Setelah sekelompok massa menggelar aksi mendukung kenaikan BBM, Senin (5/9/2022) siang, sore harinya giliran mahasiswa yang melakukan demo penolakan.

Aksi mahasiswa diikuti massa lebih banyak, yaitu sekitar 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak).

Massa dari berbagai elemen organisasi mahasiswa dan kampus di Purwokerto ini menggelar aksi di depan Pendapa Kabupaten Banyumas.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Alfan Maulana Akbar Maulana Akbar meyatakan, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Kita berkumpul untuk menyuarakan satu tuntutan, satu sikap, yaitu tolak kenaikan harga BBM kepada pemerintah," tegas Alfan kepada wartawan.

Hingga pukul 16.00 WIB, mahasiswa masih menyampaikan orasi. Aksi tersebut dijaga ketat polisi.

Diberitakan sebelumnya, di tengah maraknya penolakan, sekelompok massa di Kabupaten Banyumas, justru mendukung pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli dan Cinta Tanah Air (Gempita) itu menggelar aksi di depan Pendapa Kabupaten Banyumas, Senin (5/9/2022).

Massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu tiba sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka lantas membubarkan diri setelah berorasi tak lebih dari satu jam.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/05/161557178/kenaikan-harga-bbm-bersubsidi-diwarnai-aksi-kelompok-pro-dan-kontra-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke