Salin Artikel

Semarang Android Developer Center, Wadah Berkembang Pencinta IT, Dijuluki "Manusia Belakang Layar"

Hal itu dibuktikan dengan adanya sejumlah komunitas pencinta IT di Semarang, salah satunya Semarang Android Developer Center (Sandec).

Anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas ini dikenal sebagai "manusia belakang layar". Artinya, pekerjaan yang dilakukan acap kali tak diketahui banyak orang, seperti merakit sistem, mendesain karya, dan pengoperasian sistem android.

Menariknya, komunitas pencinta teknologi satu ini lebih fokus mengembangkan diri masing-masing anggotanya melalui kolaborasi dan diskusi.

Ketua Sandec, Aditya Putra Kejora, menuturkan, kegiatan semacam itu bertujuan sebagai peningkatan kapasitas pengetahuan tentang sistem android.

Menurut Adit, sapaan akrabnya, tidak cukup sulit untuk menyusun sebuah proyek berbasis IT. Hanya saja, perlu memperbanyak praktik dari pada teori.

"Kalau membahas android hanya teori saja masih kurang, jadinya harus mempraktikkan secara langsung," tutur Adit kepada Kompas.com, Kamis (1/9/2022).

Dengan itu, imbuh Adit, komunitas yang dipimpinnya itu memiliki prinsip "Learn, Teach, and Grow" yang artinya belajar, mengajarkan, dan tumbuh.

Lebih jelas Adit menuturkan, proses belajar di Komunitas Sandec sangatlah fleksibel. Siapa saja boleh bergabung, berbagi ilmu, dan saling mengajarkan.

Hebatnya, komunitas yang berdiri pada 2016 itu telah berhasil menerbitkan dua judul buku, di antaranya Android Dasar dan Retrofit.

"Itu kami susun sendiri agar memudahkan teman-teman yang ingin belajar. Tapi kami juga punya beberapa kegiatan rutin," jelas mahasiswa semester 3 itu.

Setiap bulannya, Adit menyebutkan, Komunitas Sandec selalu mengadakan training dan workshop dengan tema yang beragam. Tentu, kegiatan tersebut langsung dipandu oleh narasumber yang berkompeten.

Sementara itu, anggota Sandec lainnya, Umam, mengaku, banyak mendapat pengaruh dan manfaat sejak dirinya bergabung pada 2017.

Selain ilmu dan pengetahuan, tambah Umam, dirinya juga mendapat banyak kawan sehobi dan relasi.

"Tidak membatasi mau anak muda ataupun senior. Kadang kita juga sharing dengan orang yang pernah kerja di start-up, jadi biar lebih tahu," jelas Umam.

Pemuda asal Semarang itu menyebutkan, sebelum bergabung ke Sandec, Umam harus belajar IT secara otodidak lantaran tidak mempunyai background pendidikan teknologi.

Sempat bingung karena tak punya wadah yang menampung minatnya, akhirnya dirinya menemukan Sandec di Semarang Digital Kreatif (SDK), tepatnya di Kota Lama Semarang.

"Dari dulu sering main ke sini, ketemu sama orang-orang yang berminat di bidang pemrograman, digital juga, jadi lebih bisa berkembang," tutur Umam.

Dengan itu, dirinya berharap, ke depannya semakin banyak anak muda khususnya di Kota Semarang yang tertarik dan berminat mengembangkan minatnya di bidang teknologi.

"Biar bisa membawa nama Kota Semarang lebih maju lagi, terutama di bidang IT. Kita juga ingin membuktikan bahwa Semarang bisa berkembang dengan teknologi " pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/01/154622578/semarang-android-developer-center-wadah-berkembang-pencinta-it-dijuluki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke