Salin Artikel

Semalaman Terjebak Banjir di Perkebunan Sawit Bengkulu Tengah, 55 Warga Akhirnya Dievakuasi

BENGKULU, KOMPAS.com - Tim SAR Bengkulu berhasil mengevakuasi 55 warga yang terjebak banjir di perkebunan sawit PT. Bio Nusantara, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Sejak Senin (29/8/2022), warga bertahan di atap rumah atau tempat tinggi lainnya agar terhindar dari banjir.

Kepala Kantor SAR Bengkulu M. Arafah melalui Humas Mega Maysilva menjelaskan, pada Selasa (30/8/2022) pukul 01.00 WIB, tim SAR I menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Pada hari selasa, 30 Agustus 2022 Pukul 01.00 WIB, kami terima info bahwa telah terjadi banjir akibat hujan deras di lokasi PT Bio Nusantara Teknologi, Bengkulu Tengah. Ada sekitar 13 orang yang terjebak banjir di lokasi tersebut," kata Mega dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.

Kemudian pada pukul 01.10 WIB tim Rescue I Kantor SAR (Kansar) Bengkulu diberangkatkan menuju lokasi untuk mengevakuasi korban yang terjebak banjir.

"Pukul 10.00 WIB tim rescue II kansar Bengkulu kembali diberangkat dari Kantor SAR Bengkulu untuk membantu tim rescue I menuju lokasi kejadian," sambung dia.

Dari operasi penyelamatan tersebut, total ada 55 orang yang akhirnya berhasil dievakuasi dari area perkebunan sawit menggunakan perahu karet. Seluruh korban banjir yang diselamatkan dalam keadaan sehat.

"15 orang (diselamatkan) di Afdeling 6 dan 40 orang di Afdeling 3," ungkap Mega.

Dia mengatakan, kedalaman banjir di area tersebut bervariasi, antara 1,5 meter sampai 2 meter.

Banjir menerjang Provinsi Bengkulu akibat hujan deras sejak Senin (29/8/2022) sore. Hingga kini, tim SAR, BPBD, TNI dan Polri terus melakukan evakuasi di sejumlah titik banjir.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/30/162739278/semalaman-terjebak-banjir-di-perkebunan-sawit-bengkulu-tengah-55-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke