Salin Artikel

Nelayan di Tegal Terancam Kehilangan Penghasilan Jika Harga BBM Subsidi Jadi Naik

Apalagi, kapal nelayan berukuran di bawah 30 gross tonnage (GT) saat ini sedang minim penghasilan. Pasalnya harga ikan sedang turun di tengah musim paceklik.

Menurut salah satu nelayan di Pelabuban Muaraanyar, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Khaidi, menyebut BBM jenis solar menyumbang 70 persen dari biaya perbekalan.

"Jelas jika BBM solar subsisi naik harganya, kami menolak. Karena biaya membengkak padahal pendapatan sedang tidak jelas karena paceklik," kata Khaidi, di Pelabuhan Muaranyar Tegal, Senin (29/8/2022).

Nelayan kapal di bawah 30 GT itu mengatakan, per hari untuk sekali melaut dibutuhkan sekitar 20-25 liter solar.

"Itu belum biaya perbekalan lainnya. Sehingga pendapatan tak menentu. Bahkan kadang rugi karena harga ikan yang murah," kata Khaidi.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto mengatakan ada 25.841 kapal di bawah 30 GT baik di pantai Utara maupun Selatan Jateng.

"Sebanyak itu akan terdampak jika pemerintah jadi menaikan harga BBM subsidi. Karena solar subsidi digunakan sebagian besar nelayan di pantura, dan pertalite digunakan nelayan di pantai selatan," kata Riswanto.

Riswanto mengatakan, jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM subsidi maka seluruh komponen perbekalan kapal juga akan meningkat.

"Apalagi harga tangkapan ikan dan sejenisnya saat ini cenderung turun. Maka jelas dengan kenaikan BBM nelayan kecil terancam akan kehilangan penghasilan untuk kehidupan keluarganya," kata Riswanto.

Untuk itu, Riswanto berharap agar pemerintah memperhatikan nelayan kecil dan mengkaji ulang rencana menaikan harga BBM subsidi.

"Tentu nelayan berharap pemerintah bisa meninjau ulang. Khusus untuk skema nelayan agar dipastikan dapat akses BBM subsidi demi keberlangsungan sektor kelautan dan perikanan di nelayan skala kecil," pungkas Riswanto.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/29/195941978/nelayan-di-tegal-terancam-kehilangan-penghasilan-jika-harga-bbm-subsidi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke