Salin Artikel

Luncurkan JSDDD, Bupati Jembrana: JSDD Bisa Pantau Tingkat Kemiskinan hingga Kebahagiaan

KOMPAS.com – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengaku bersyukur pihaknya bisa merealisasikan program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD). Pasalnya program dapat mendukung tersedianya data yang berkualitas dan terintegrasi dari desa dan organisasi perangkat daerah (OPD).

Tamba menjelaskan, JSDDD merupakan inovasi dan program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana melalui perencanaan yang cukup panjang sejak 2021.

"Aplikasi JSDDD sangat memudahkan lembaga untuk mensurvei masyarakat, memantau tingkat kemiskinan, kebahagiaan, dan tempat tinggal,” ungkapnya.

Dia mengatakan itu dalam acara soft launching program JSDDD bertempat di Wantilan Pura Jagatnatha, Senin (29/8/2022).

Tamba menyebutkan, program JSDDD dilakukan melalui pengintegrasian kebutuhan data pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk desa.

Oleh karenanya, seluruh instansi pemerintah diharapkan bias menggunakan satu versi data untuk satu objek.

“Melalui data yang terpadu dan berkualitas diharapkan dapat kami gunakan sebagai dasar penentuan arah kebijakan pembangunan demi mewujudkan Jembrana Emas 2026,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Dia juga berharap, implementasi JSDDD dapat membuat Pemkab Jembrana bekerja lebih efektif dan efisien dalam merencanakan pembangunan, termasuk untuk menjawab kebutuhan peta potensi sosial ekonomi oleh calon investor.

Tamba mencontohkan, salah satu manfaat dari penerapan JSDD adalah percepatan groundbreaking jalan tol. Dia menyebutkan, adanya data yang terintegrasi akan memudahkan investor mengetahui berapa kepala keluarga (KK) miskin yang berada di sepanjang jalan tol.

Dia menambahkan, JSDDD juga bermanfaat untuk memantau bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sehingga dapat dialokasikan dengan tepat sasaran.

“Jadi melalui JSDD ini banyak manfaatnya mulai dari potensi desa hingga bantuan CSR sehingga dapat dialokasikan dengan tepat sasarannya ," katanya.

Tamba juga menjelaskan, JSDDD bisa menunjukkan data tentang kondisi perekonomian sehingga bisa mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki masing-masing desa.

"Potensi di desa itu akan kita ketahui, berapa produksinya, kapan panen, dan lainnya. Melalui data yang akurat itu akan memudahkan pemerintah untuk memasarkannya,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, peluncuran JSDDD telah mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak.

"Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Badan perencanaan pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan mendukung penuh kegiatan ini,” tegasnya.

Adapun JSDDD merupakan program untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia agar data menjadi terpadu untuk kepentingan negara.

Sementara itu, Kepala BPS Jembrana yang juga selaku pembina tim forum satu data daerah Rocky Gunung Hasudungan mengatakan JSDDD merupakan satu-satunya program pemerintah kabupaten yang ada di Indonesia.

Dia menjelaskan, pengumpulan data JSDD ini dilakukan secara door to door ke masyarakat dengan melibatkan 800 petugas yang telah dilatih.

“Ini mungkin di kabupaten lain masih satu data sektoral sedangkan kami sudah melakukan pendataan secara teknis. Itu secara sensus seluruh penduduk door to door meliputi data penduduk dan data keluarga,” ungkapnya.

“Termasuk juga produk-produk pertanian yang dihasilkan keluarga serta juga kondisi sosial ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

Rocky menambahkan, program JSDDD dilaksanakan secara bergotong royong antara instansi vertikal yang melibatkan BPS, pemerintah kabupaten dan pemerintah desa. 

Dia berharap, JSDDD akan menghasilkan satu data yang lebih presisi sekaligus memudahkan tugas desa  dengan banyaknya permintaan data berupa aplikasi dari pusat ke desa.

"Kendala selama ini desa dibebankan akan pemenuhan data dari berbagai macam instansi. Padahal data yang diminta memiliki banyak kemiripan,” ungkapnya.

Di lain sisi, lanjut Rocky, tenaga mereka belum dibekali pengetahuan yang cukup dalam teknik pengumpulan dan pengelolaan data.

“Akibatnya data menjadi tidak konsisten. Permasalahan ini yang coba kami jawab dengan adanya JSDDD," terangnya.

Rocky  menambahkan, selain memetakan potensi desa, kehadiran JSDDD nanti juga mampu membantu sektor lain, seperti untuk subsidi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang lebih presisi hingga untuk informasi produk unggulan pertanian Jembrana.

Terkait keamanan JSDDD yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rocky menjelaskan, server akan berada di Kementerian Kominfo yang memiliki keamanan data tingkat tinggi.

Kemudian, kata dia, Pemkab Jembrana memastikan orang yang mempunyai akun tersebut adalah orang-orang yang ditunjuk khusus.

“Jadi tidak sembarangan ada surat penunjukan. Itu pun terbatas hanya bisa melihat warga desanya saja jadi tidak bisa melihat warga desa lain,” jelasnya.

“Selain itu, dalam tampilan JSDDD ada hal-hal yang akan dirahasiakan, seperti nomor induk KTP (NIK),  nomor telepon, dan nama ibu kandung. Itu akan tertutup bagi publik,” imbuhnya.

Adapun soft launching JSDDD turut dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jembrana, Dinas Kominfo Bali, BPS Jembrana, serta perbekel /lurah se-Kabupaten Jembrana.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/29/19021631/luncurkan-jsddd-bupati-jembrana-jsdd-bisa-pantau-tingkat-kemiskinan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke