Salin Artikel

Peringati HUT Ke-127 Kota Negara, Bupati Jembrana Ikuti Pawai Budaya Jagat Kerthi

Pawai yang dibuka dengan pemukulan kendang mebarung sebagai simbolis itu mendapat sambutan yang begitu meriah dari masyarakat Jembrana yang menonton langsung setelah dua tahun berbagai aktivitas kesenian massal terhenti akibat pandemi Covid-19.

Tamba mengatakan, pawai budaya yang didukung kurang lebih 2.000 seniman tersebut diselenggarakan dengan mengambil tema Jagat Kerthi. Adapun tema tersebut memiliki makna memuliakan alam bagi sumber kehidupan dan kebahagian.

“Dalam pawai budaya kali ini banyak menampilkan seni budaya lokal dari Kabupaten Jembrana. Tak disangka, melalui pawai ini kita bisa melihat secara langsung bahwa banyak keragaman seni budaya yang kita miliki dan perlu untuk dijaga kelestariannya,” jelas Tamba saat diwawancara tim Kompas.com di Perempatan Simpang Wibisana, Kamis.

Lebih lanjut, Tamba turut mengapresiasi peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan di Kabupaten Jembrana yang ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan pawai budaya.

“Saya mengapresiasi keikutsertaan beberapa BUMN dan perusahaan di Kabupaten Jembrana yang ikut memeriahkan pawai budaya kali ini dengan menampilkan beberapa kesenian,” ujar Tamba.

Gubernur Bali Wayan Koster yang turut hadir dalam pawai budaya itu juga mengapresiasi acara kesenian tersebut.

Menurutnya, acara itu memiliki nilai spiritualitas dalam menyucikan dan merawat alam agar senantiasa memberikan berkah dan kesejahteraan bagi semua umat, khususnya masyarakat Bali dan Kabupaten Jembrana.

“Kita tidak punya pilihan lain selain memperkuat adat budaya, kearifan lokal Bali, dan menjaga warisan leluhur. Hal inilah yang membedakan kita dengan daerah lain dan bisa dikenal hingga ke seluruh dunia," sebut Wayan Koster.

Oleh karenanya, Wayan Koster mengingatkan setiap masyarakat Bali untuk bangga dengan budaya warisan leluhur. Ia juga meminta setiap insan untuk turut membantu perekonomian daerah  agar kualitas hidup masyarakat bisa terus meningkat.

Wayan Koster mengatakan, pihaknya tengah merancang berbagai program fundamental guna mendukung visi menuju Bali era baru.

Adapun visi tersebut adalah membawa Kabupaten Jembrana menuju kabupaten maju dengan berbagai lompatan besar.

“Untuk membawa Kabupaten Jembrana menuju kabupaten maju dan Bali menuju era baru, perlu adanya program-program yang fundamental. Salah satunya yang sedang kita kebut dalam persiapannya adalah pembangunan jalan tol yang akan masuk dalam ground breaking. Diharapkan segala tahapannya akan bisa berjalan lancar dan selesai dengan tepat waktu,” ujar Wayan Koster.

Sebagai informasi, selain menampilkan kesenian asli dari Kabupaten Jembrana, pawai budaya tahun ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri.

Barisan terdepan pawai diawali dengan barisan paskibraka dan iringan drum band dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Negara.

Kelompok drumb band diikuti oleh barisan pembawa lambang daerah, barisan payas agung, barisan panca pandawa, serta barisan bleganjur kreasi dari Adi Mredangga.

Di barisan terakhir, pawai diisi oleh penampilan seni topeng dari Kecamatan Pekutatan, drum band dari sekolah menengah kejuruan (SMK) Taman Pendidikan (TP) 45, serta barisan penunggang kuda yang membawa Bupati Tamba, Wakil Bupati Patrian Krisna, serta Sekretaris Daerah (Sekda) I Made.

Berbeda dari tahun sebelumnya, pawai budaya kali ini mengangkat beberapa tema pada setiap acaranya, yakni Atma Kerthi untuk menegakkan kesucian jiwa dan Jana Kerthi untuk meneggakkan keseimbangan jiwa.

Ada pula Wana Kerthi untuk menjaga kesucian hutan dan pegunungan, Danu Kerthi untuk menjaga kesucian dan kelestarian sumber daya air, serta Segara Kerthi untuk menjaga kesucian dan kelestarian samudra lautan.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/19/18581781/peringati-hut-ke-127-kota-negara-bupati-jembrana-ikuti-pawai-budaya-jagat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke