Namun, bendera yang dikibarkan warga di tengah hutan calon lokasi tambang batu andesit tersebut hanya setengah tiang.
Warga mengibarkan bendera merah putih setengah tiang karena warga Wadas merasa belum merdeka dari ancaman rencana pemerintah menambang batu andesit di Wadas.
"Bendera Merah Putih setengah tiang itu kita kibarkan pada batang pohon Jati dan Mahoni," kata Siswanto, salah seorang warga.
Siswanto menjelaskan, pengibaran bendera setengah tiang di dua pohon tersebut merupakan simbol bahwa mereka sangat mencintai alam Desa Wadas.
"Dua pohon itu dan yang lainnya akan hilang akibat dari aktivitas tambang," katanya.
Upacara pengibaran bendera merah putih tersebut dilakukan puluhan warga yang sampai saat ini masih konsisten dalam menolak tambang di Wadas.
Sebelum melaksanakan acara, para warga sempat melakukan long march dari perkampungan Desa Wadas menuju bukit yang menjadi calon lokasi tambang sejauh kurang lebih 1 kilometer.
Dengan membawa atribut poster dan Spanduk bertuliskan Wadas Melawan puluhan warga wadas ini mengikuti upacara dengan khidmat. Suasana haru menyelimuti upacara yang berlangsung selama 1 jam tersebut.
"Warga Desa Wadas sudah berjuang bertahun-tahun menolak rencana pemerintah menambang batu andesit, tetapi hingga saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo masih memaksakannya," katanya.
Siswanto menyebut jika lahan mereka ditambang, warga Wadas akan kehilangan tanah pertanian yang menjadi sumber kehidupan mereka. Bahkan rusaknya lingkungan dan kebudayaan mereka tak akan dapat dihindari.
https://regional.kompas.com/read/2022/08/18/104644978/belum-aman-dari-ancaman-tambang-warga-wadas-upacara-kibarkan-bendera