Salin Artikel

Penyebab Pria di Penajam Paser Utara Aniaya Bocah 10 Tahun

KOMPAS.com – Seorang pria di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dilaporkan ke polisi karena tega memukul anak di bawah umur berinisial N (10).

Pelaku berinisial H (40) ini dilaporkan nenek korban karena tak terima cucunya itu dianiaya hingga penglihatannya terganggu.

Kronologi penganiayaan

Peristiwa bermula saat pelaku merasa kesal karena anak kandungnya AR sering mengeluh sakit kepala akibat dipukul N.

Lantaran dipicu rasa marah, pelaku akhirnya membalas perlakuan itu dengan memukul korban.

Padahal, saat itu korban tengah asyik bermain bersama temannya pada Jumat (12/8/2022).

Pelaku melayangkan pukulan pertama ke kepala korban dengan menggunakan tangan kanan.

Kemudian pukulan kedua mengenai mata sebelah kiri korban.

Setelah dianiaya pelaku, korban langsung pulang ke rumah mengadukan kepada pamannya.

Nenek korban lapor polisi

Nenek korban yang tidak terima mendengar kejadian tersebut lantas melaporkannya ke Polres PPU.

Usai mendapati laporan, polisi langsung mengamankan pelaku.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, tersangka mengaku melakukan penganiayaan dipicu rasa marah usai menerima laporan anaknya yang sering mengeluh sakit karena dipukul oleh korban.

"Anaknya AR sering mengeluh sakit kepalanya akibat sering dipukul oleh N," kata dia.

Kondisi korban

Berdasarkan hasil visum di RSUD Ratu Aji Putri Botung, diketahui korban mengalami sakit pada bagian kepala, pusing, muntah sebanyak dua kali.

“Penglihatan sebelah kiri terganggu dan buram," katanya.

Saat ini pelaku sudah diamankan dan sedang dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut.

(Penulis Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi | Editor Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/17/193013578/penyebab-pria-di-penajam-paser-utara-aniaya-bocah-10-tahun

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke