Salin Artikel

Kronologi Terbongkarnya Dugaan Pencabulan 20 Santriwati oleh Pimpinan Ponpes di Bandung

KOMPAS.com - Deki Rosdia, kuasa hukum santriwati korban dugaan pencabulan pimpinan pondok pesantren di Katapang Bandung, Jawa Barat, menceritakan kronologi terungkapnya kasus asusila di lingkungan lembaga pendidikan agama ini.

Deki menjelaskan, awalnya pada tahun 2016, korban yang kala itu masih duduk di kelas 1 SMP meminta Deki untuk menjadi kuasa hukumnya.

Kemudian korban menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya di sebuah pondok pesantren di Katapang, Kabupaten Bandung.

Korban mengaku awalnya diminta pelaku untuk bersih-bersih fasilitas pesantren. Saat sedang bersih-bersih, korban diraba, dicium hingga dicabuli pelaku.

Menurut Deki, korban diperdaya oleh pelaku jika menuruti keinginannya.

"Korban itu diperdaya dengan berbagai bahasa nanti tidak berkah ilmunya. Secara hukum harus nurut gurunya. Bahkan, ketik tidur pin kadang korban dicabuli," kata Deki.

Aksi pencabulan pelaku terhadap korban dilakukan berulang-ulang. Bahkan korban sendiri lupa berapa kali dirinya dicabuli.

Bahkan, seminggu sebelum korban dijodohkan dan dinikahkan dengan santri lain, masih dicabuli pelaku.

"Dijodohkan pada tahun 2020, korban juga bilang ke suaminya dicabuli sama pelaku, tak berani lapor karena ada ancaman dari pelaku," kata Deki.

Setelah ditelusuri, ternyata korban pencabulan oknum pimpinan pondok pesantren itu tidak hanya satu orang.

Deki mengatakan, ada 12 orang teman kliennya bernasib serupa. Bahkan, menurut pengakuan Ketua Rohis ketika itu, ada 4 orang anggota Rohis juga menjadi korban pencabulan pelaku.

Korban rata-rata tak berani bicara karena malu dan takut terhadap ancaman pelaku. Bahkan, korban yang sudah keluar dari pesantren pun enggan untuk berterus terang.

Deki menduga, pelaku menjalankan aksinya sudah lama dari tahun 2010. Sebab, tahun 2012 ada korban yang diduga dicabuli pelaku.

"Kalau dihitung berdasarkan pengakuan korban ada 20 korban, semua terungkap ketika pelaku sudah bercerai dengan istrinya," kata Deki.

Deki mengatakan, modus pencabulan yang dilakukan pelaku adalah pengobatan rukiah.

Saat ini, Deki mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus dugaan pencabulan itu kepada kepolisian setempat.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo membenarkan pihaknya mendapat laporan dugaan pencabulan puluhan santriwati oleh gurunya.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Minta waktunya, saat ini kasus tersebut sedang dalam lidik," kata Kusoworo.

Kusworo meminta publik untuk bersabar.

"Hari ini anggota sedang melakukan lidik, semoga cepat rilis," kata Kusworo. (Penulis: Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor: Reni Susanti)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/16/095455178/kronologi-terbongkarnya-dugaan-pencabulan-20-santriwati-oleh-pimpinan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke