Salin Artikel

Cerita Tukang Jahit Baju Adat Jokowi untuk Hari Kemerdekaan, Tak Menyangka hingga Dikebut 2 Hari 1 Malam

Dari dua pakaian adat yang dikirim ke Istana Negara, terdapat satu baju dolomani yang biasa dipakai Sultan ke-35 Buton, Sultan Muhamad Ali.

Ibarat dongeng, membuat baju dolomani yang akan dikenakan Presiden Jokowi dikebut dalam waktu dua hari oleh seorang tukang jahit di Kota Baubau bernama Husain.

"Hari Kamis (11/8/2022) kemarin, saya ditelepon, buatkan pakaian untuk bapak Presiden Jokowi yang akan dipakai pada Hari Kemerdekaan. Saya selesai maghrib, total sampai dua hari, sudah selesai semua,” kata Husain saat ditemui di tempat kerjanya, Senin (15/8/2022).

Menurut Husain, dalam membuat baju adat ini sebenarnya membutuhkan waktu lama yakni sekitar dua atau tiga minggu. Pasalnya pengerjaan baju adat ini cukup rumit dan tidak boleh salah.

“Karena dalam membuat baju kesultanan ini terdapat banyak ornamen gambar yang memiliki filosofi yang memiliki makna. Jadi tidak boleh salah dalam membuatnya,” ujarnya.

Husain mengaku pernah membuat baju adat untuk pejabat tapi membutuhkan waktu yang lama.

“Tapi kalau yang ini (baju untuk Presiden Jokowi), ini benar-benar dikebut. Saya mengerjakan dua hari satu malam sampai subuh,” ucap Husain.

Ia mengaku tak kesulitan membuat baju adat dolomani yang dikenakan Presiden Jokowi. Hal ini karena untuk ukuran baju presiden sudah dikirimkan dari pemerintah daerah.

Untuk harga pakaian tersebut, Husain enggan menyebutkan jumlah nominalnya.

“Harga belum tahu. Bagi saya harga nomor dua. Yang pertama adalah kualitas saya jaga dan kedua pakaian ini harus cepat selesai,” tuturnya.

Dia merasa bangga karena bisa membuatkan baju untuk orang nomor satu republik ini. 

“Saya bangga sekali. Perasaan saya, alhamdulillah. Saya bisa mengerjakan RI 1. Saya tidak menyangka sama sekali butuh proses yang luar biasa,” kata Husain.

Baju dolomani terdapat berbagai filosofi adat. Motif bunga rongo bermakna menjadi seorang pemimpin itu dari bawah naik ke atas. Namun, suatu saat akan lalu turun lagi ke bawah menjadi rakyat biasa.

Kemudian terdapat ornamen tumbuhan dengan buah yang manis tapi gatal. Motif ini bermakna seorang pemimpin harus waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.

Lalu pada kopiah terdapat ornamen bunga dan tulisan kaligrafi maulana yang artinya sejahtera. Filosofinya adalah seorang pemimpin harus mampu membawa kesejahteraan, amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi.

 “Saya buat ini sama seperti pakaian Sultan Muhamad Ali, hanya saya sudah modifikasi sebagian karena bahannya beda seperti yang dulu,” ucap Husain.  

https://regional.kompas.com/read/2022/08/15/221351878/cerita-tukang-jahit-baju-adat-jokowi-untuk-hari-kemerdekaan-tak-menyangka

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke