Mereka datang tepat pada hari peringatan perjanjian damai Aceh. Rombongan diterima Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto.
Ketua KPA Kuta Pase Mukhtar Hanafia dan Ketua Partai Aceh Lhokseumawe Husaini turut hadir dalam kesempatan itu.
Dalam pertemuan tersebut, KPA dan PA menyerahkan selembar Bendera Bulan Bintang, satu eksemplar bundelan Undang-Undang Pemerintah Aceh, butir - butir Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ke Kapolres Lhokseumawe.
"Ini momentum yang luar biasa. Saya selaku Kapolres mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada kawan dari KPA, ini terobosan yang luar biasa, pola lama harus kita tinggalkan menuju ke arah yang lebih baik,” kata Henki saat dihubungi.
Dia mengajak semua pihak untuk menjaga keutuhan perdamaian Aceh agar bisa membawa kemajuan pada masa depan.
“Aspirasi teman-teman di daerah ini kita terima untuk kita sampaikan ke tingkat provinsi,” sebutnya.
Sementara itu, jubir KPA Kuta Pase, Halim Abe memberi apresiasi kepada Kapolres Lhokseumawe.
Melalui momen ini, KPA coba membangun komunikasi dan hubungan silaturahmi dengan Polres Lhokseumawe, sehingga tidak terjadi lagi benturan di lapangan.
Kata dia, permasalahan damai di Aceh menjadi tanggung jawab bersama, bagaimana menyelesaikannya secara menyeluruh.
Bukan hanya masalah bendera, tapi permasalahan yang telah menjadi kesepakatan di Helsinki.
"Tujuannya kedatangan kami adalah untuk penyelesaian permasalahan Aceh secara bermartabat, mengimplementasikan apa yang telah menjadi komitmen bersama dan ini landasan yang bagus menuju arah yang lebih baik demi kemaslahatan kita bersama," sebut Halim Abe.
Pada hari yang sama, KPA dan PA Lhokseumawe juga menyerahkan bendera bulan bintang dan MoU Helsinki ke Penjabat Wali Kota Lhokseumawe Dr Imran.
Sekadar diketahui, KPA adalah organisasi yang menaungi eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
https://regional.kompas.com/read/2022/08/15/182219778/17-tahun-damai-aceh-eks-kombatan-gam-serahkan-bendera-bulan-bintang-ke